WICHITA, KOMPAS.com - Seorang pria di Wichita, Kansas, Amerika Serikat (AS) tewas ketika polisi menyerbu rumahnya Kamis (28/12/2017).
Pria bernama Andrew Finch itu ditembak setelah polisi menerima panggilan telepon darurat bahwa dia baru saja membunuh ayahnya, dan menyandera ibu serta saudaranya.
Setelah Finch meninggal, barulah polisi menyadari dia hanyalah korban keisengan bernama swatting.
Swatting adalah kebiasaan iseng yang dikenal di komunitas game online AS, terutama pecinta game perang.
Biasanya, para pemain game online perang bakal menghubungi layanan nomor darurat kepolisian. Tujuannya, polisi mengerahkan pasukan khusus (SWAT) di lokasi nomor telepon itu berasal.
Baca juga : Bocah 14 Tahun Tak Sadar Kuras Tabungan Ibunya untuk Bermain Game FIFA
Pelaku swatting biasanya menyamarkan nomor teleponnya agar tidak terdeteksi.
Wakil Kepala Kepolisian Wichita, Troy Livingston menyatakan, ketika polisi mendatangi rumahnya, Finch tengah memegang sabuk.
Khawatir jika dia membawa senjata berbahaya, polisi langsung menembaknya.
Nyatanya, Finch tidak memegang senjata apapun. Seisi rumah dan keluarganya juga baik-baik saja.
"Gara-gara sebuah lelucon konyol, sebuah nyawa melayang. Kejadian ini telah menjadi mimpi buruk bagi keluarga korban dan departemen kepolisian kami," kata Livingston kepada BBC Sabtu (30/12/2017).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.