Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Venezuela Tuduh Portugal Sabotase Pengiriman Daging Babi

Kompas.com - 29/12/2017, 09:07 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC


CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Portugal atas tindakan sabotase pengiriman daging babi pada masa Natal.

Dilansir dari BBC, Kamis (28/12/2017), Maduro mengatakan pemerintah telah membayar kontrak, namun Portugal gagal memberikannya.

Sementara itu, pemerintah Portugal menolak klaim tersebut dan menyatakan tidak memiliki kekuatan untuk melakukan sabotase pengiriman.

"Apa yang terjadi dengan daging babi? Mereka melakukan sabotase. Saya bisa menyebutkan nama negara itu, Portugal," ujar Maduro di saluran televisi.

Baca juga : Taruh Daging Babi di Dalam Masjid, Pria AS Dipenjara 15 Tahun

Akibat kurangnya suplai persediaan daging babi, ratusan orang turun ke jalan di wilayah miskin di Caracas pada Rabu (27/12/2017) malam.

Pemerintah Venezuela telah berjanji akan menyediakan daging babi bersubsidi sehingga masayarakat dapat membuat hidangan tradisional selama perayaan Natal.

Namun, banyak penduduk yang tidak memperoleh daging dan turun ke jalan untuk berdemonstrasi.

Menteri luar negeri Portugal, Augusto Santos Silva menyatakan pemerintah akan memeriksa kedutaan besar di Caracas terkait masalah tersebut.

Baca juga : Rusia Ternyata Serius Ingin Ekspor Daging Babi ke Indonesia

Menurutnya, perusahaan swasta yang bertanggung jawab atas ekspor di pasar.

Sebelumnya, perusahaan Portugal, Raporal, telah menjual daging babi ke Venezuela selama bertahun-tahun. Namun, manajemen Raporal tidak mengetahui tentang kemungkinan sabotase.

Dalam keterangannya, pemerintah Venezuela justru masih berutang sekitar 40 juta euro atau Rp 647,4 miliar dari pengiriman daging babi pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com