Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Houthi Paksa Warga Sipil di Yaman untuk Berperang

Kompas.com - 28/12/2017, 22:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Arabiya

SANA'A, KOMPAS.com - Mulai berkurangnya wilayah yang dikuasai Houthi di barat daya Yaman membuat kelompok pemberontak itu melakukan segala cara agar bertahan.

Seperti diberitakan oleh Al Arabiya Kamis (28/12/2017), Houthi mulai memaksa warga sipil untuk mengangkat senjata demi mempertahankan wilayah mereka.

Sumber internal Houthi berujar, mereka mulai melaksanakan perekrutan di kota Dhamar.

Sebab, Houthi mulai terdesak di garis depan al-Bayda oleh pasukan pemerintah Yaman dan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.

Sumber itu menjelaskan, setiap anggota Houthi mulai bergerak merekrut seluruh warga sipil.

Baca juga : Dalam 48 Jam, Serangan Udara Saudi Bunuh 71 Penduduk Yaman

Tidak hanya mereka yang pernah menjadi tentara. Namun Houthi bergerak hingga ke sekolah-sekolah untuk mencari anggota.

Untuk sekolah, tutur sumber itu, Houthi memfokuskan anggota mereka kepada siswa SMP dan SMA.

"Mereka yang menolak berperang pasti bakal diculik," lanjut sumber tersebut kepada Al Arabiya.

Sementara itu, pasukan pemerintah yang disokong koalisi negara Arab berhasil membebaskan Distrik Norman dan Nate di al-Bayda.

Pada Rabu (27/12/2017), pasukan pemerintah mengumumkan telah membunuh sejumlah pemimpin Houthi berkat serangan udara koalisi.

Yaman telah terkoyak konflik sejak 2014 ketika kelompok Houthi dengan tentara yang loyal terhadap mantan Presiden Ali Abdullah Saleh menguasai sejumlah wilayah di negara tersebut, termasuk Sana'a.

Kemudian, Saudi meluncurkan serangan udara besar-besaran melawan pemberontak pada Maret 2015 untuk memulihkan pemerintahan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi di Yaman.

Sejak itu, Houthi mulai kehilangan kendali di sebagian besar wilayah selatan Yaman, tetapi tetap memegang kuasa di ibu kota dan sebagian besar wilayah utara.

PBB melaporkan, perang tersebut menewaskan lebih dari 10.000 orang dan melukai lebih dari 40.000 orang hingga saat ini.

Yaman juga menghadapi wabah kolera yang mematikan, konsekuensi langsung dari perang tersebut, yang telah menewaskan sekitar 2.000 orang dan menjangkit lebih dari 1 juta orang sejak April 2017.

Baca juga : Dilanda Perang, Wabah Kolera Serang Hampir 1 Juta Orang di Yaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com