SANA'A, KOMPAS.com - Mulai berkurangnya wilayah yang dikuasai Houthi di barat daya Yaman membuat kelompok pemberontak itu melakukan segala cara agar bertahan.
Seperti diberitakan oleh Al Arabiya Kamis (28/12/2017), Houthi mulai memaksa warga sipil untuk mengangkat senjata demi mempertahankan wilayah mereka.
Sumber internal Houthi berujar, mereka mulai melaksanakan perekrutan di kota Dhamar.
Sebab, Houthi mulai terdesak di garis depan al-Bayda oleh pasukan pemerintah Yaman dan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.
Sumber itu menjelaskan, setiap anggota Houthi mulai bergerak merekrut seluruh warga sipil.
Baca juga : Dalam 48 Jam, Serangan Udara Saudi Bunuh 71 Penduduk Yaman
Tidak hanya mereka yang pernah menjadi tentara. Namun Houthi bergerak hingga ke sekolah-sekolah untuk mencari anggota.
Untuk sekolah, tutur sumber itu, Houthi memfokuskan anggota mereka kepada siswa SMP dan SMA.
"Mereka yang menolak berperang pasti bakal diculik," lanjut sumber tersebut kepada Al Arabiya.
Sementara itu, pasukan pemerintah yang disokong koalisi negara Arab berhasil membebaskan Distrik Norman dan Nate di al-Bayda.
Pada Rabu (27/12/2017), pasukan pemerintah mengumumkan telah membunuh sejumlah pemimpin Houthi berkat serangan udara koalisi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.