Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Israel Larang Transaksi Bitcoin Sebelum Dibuatkan Ini

Kompas.com - 26/12/2017, 23:22 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Otoritas Keamanan Keuangan Israel akan melarang transaksi menggunakan mata uang kripto atau cryptocurrency, termasuk Bitcoin, sebelum pemerintah mempersiapkan aturan legalnya.

Dengan adanya larangan tersebut, maka perusahaan berbasis mata uang kripto yang ada di Tel Aviv harus menunda transaksinya.

Shmuel Hauser, kepala otoritas keamanan keuangan Israel mengatakan pada Senin (25/12/207), pengelola pasar saham akan membahas proposal terkait transaksi mata uang digital itu pada pekan depan.

"Sudah selama belum ada aturan kerangka kerjanya, kami akan memastikan perusahaan yang transaksinya berdasarkan mata uang digital tidak akan bisa melakukan perdagangan di pasar saham," kata Hauser dikutip AFP, Selasa (26/12/2017).

Baca juga: Harga Bitcoin Bakal Tembus Rp 810 Juta?

Dia menambahkan, aktivitas perdagangan yang sudah ada dan menggunakan bitcoin maka akan ditangguhkan.

"Kami akan melakukan hal itu sampai kami menemukan kerangka aturan yang sesuai untuk transaksi itu."

"Hal ini harus dilakukan karena publik tidak akan terlindungi selama perdagangan dengan mata uang digital masih berjalan," tambahnya.

Mata uang kripto yang paling menarik perhatian saat ini, yakni bitcoin terus menanjak, hingga Selasa (26/12/2017) telah mencapai nilai 15.000 dolar AS atau sekitar Rp 203 juta.

Angka tersebut telah meningkat 30 kali lipat sejak awal tahun 2017.

Wakil presiden Bank Sentral Eropa juga telah menyatakan keprihatinannya terhadap kenaikan nilai bitcoin yang tidak terbendung dan potensi risiko yang menyertainya.

Baca juga: Morgan Stanley: Harga Bitcoin Bakal Hanya 0

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com