Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Eksekusi 15 Terpidana Mati yang Terlibat Pemberontakan di Sinai

Kompas.com - 26/12/2017, 22:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KAIRO, KOMPAS.com - Otoritas Mesir melakukan eksekusi massal terhadap 15 tahanan, pada Selasa (26/12/2017), terkait pemberontakan yang dilakukan di Semenanjung Sinai.

Proses eksekusi dilakukan dengan hukuman gantung di dua penjara tempat para terpidana ditahan. Mereka divonis hukuman mati atas keterlibatannya dalam aksi pemberontakan di Sinai.

Dilansir dari AFP, Eksekusi tersebut menjadi yang terbesar dalam jumlah tahanan yang dieksekusi sejak terakhir dilakukan eksekusi massal terhadap enam terpidana pada 2015.

Baca juga: Houthi Eksekusi 30 Anggotanya yang Hendak Menyerah

Pelaksanaan eksekusi dilakukan sepekan pasca-serangan oleh kelompok ISIS terhadap sebuah helikopter dengan menggunakan sebuah rudal anti-tank di bandara di Sinai utara.

Saat itu sedang dilakukan kunjungan oleh menteri pertahanan dan menteri dalam negeri. Beruntung, para menteri tidak terluka dalam serangan itu, namun sejumlah staf menteri tewas bersama dengan pilot helikopter.

Serangan kelompok ISIS di Mesir disebut telah menyebabkan ratusan polisi dan tentara di Sinai tewas. Serangan mereka juga menyasar warga sipil.

Sementara pengadilan Mesir mencatatkan telah menjatuhkan hukuman mati kepada ratusan terpidana sejak 2013, di mana militer menggulingkan Presiden Mohammed Morsi.

Namun, sebagian besar terpidana batal dieksekusi setelah mengajukan banding.

Pemerintah Mesir hingga kini masih berjuang mengalahkan ISIS di Sinai. Meskipun serangan kelompok teroris itu semakin berkurang, namun kini ISIS lebih sering menargetkan warga sipil.

Baca juga: Pembuluh Darah Terpidana Sulit Ditemukan, Eksekusi Suntik Mati Ditunda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com