Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah 7 Bencana Alam Dahsyat di Dunia Selama 2017

Kompas.com - 26/12/2017, 21:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Badai, banjir, tanah longsor, gempa bumi. Total ribuan jiwa melayang akibat bencana alam yang terjadi setiap tahunnya.

Tak terkecuali di tahun 2017, yang juga tidak lepas dari kejadian bencana alam di berbagai tempat.

Berikut ini adalah tujuh kejadian bencana alam terbesar yang terjadi di luar wilayah Indonesia selama 2017.

1. Tanah Longsor di Kolombia

Sejumlah parjurit Kolombia bersama warga mencoba mencari korban tanah longsor yang melanda kota Mocoa, Jumat (31/3/2017) malam. Bencana ini diyakini menewaskan setidaknya 206 warga setempat.AFP Sejumlah parjurit Kolombia bersama warga mencoba mencari korban tanah longsor yang melanda kota Mocoa, Jumat (31/3/2017) malam. Bencana ini diyakini menewaskan setidaknya 206 warga setempat.
Bencana tanah longsor menerjang kota Mocoa, Kolombia, pada Jumat malam, 31 Maret 2017. Menyebabkan setidaknya 254 orang tewas, 43 di antaranya anak-anak.

Longsor di Kolombia ini menjadi serangkaian bencana serupa yang melanda kawasan sisi pasifik Amerika Selatan dalam beberapa bulan sebelumnya.

Bencana serupa juga terjadi di Peru dan Ekuador yang mengakibatkan sejumlah warga tewas.

Baca selebihnya di : Tanah Longsor di Kolombia Telah Renggut 254 Nyawa, Termasuk 43 Bocah


2. Banjir dan Badai di Sri Lanka dan India

Sri Lanka. Sri Lanka
Hujan dan badai petir berturut-turut menghantam wilayah Sri Lanka dan India, Senin, 29 Mei 2017. Sedikitnya 201 orang tewas akibat banjir dan longsor serta topan di kedua negara tersebut.

Banjir paling parah sejak 2003 ini juga memutus akses ke banyak desa. Sebanyak 557.500 orang diperkirakan terdampak banjir tersebut, sebagian besar di antaranya bekerja di perkebunan karet.

Sementara itu, hampir 75.000 penduduk mengungsi dari rumah mereka.

Baca selengkapnya di : Banjir dan Badai Tewaskan 201 Orang di Sri Lanka dan India


3. Banjir Bandang di Sierra Leone

Banjir lumpur terjadi setelah hujan lebat yang membuat sisi gunung di pinggiran kota Freetown, Sierra Leone, longsor. Material berupa tanah dan batu-batuan luruh dan hanyut menjadi banjir lumpur.Getty Images/BBC Banjir lumpur terjadi setelah hujan lebat yang membuat sisi gunung di pinggiran kota Freetown, Sierra Leone, longsor. Material berupa tanah dan batu-batuan luruh dan hanyut menjadi banjir lumpur.
Banjir bandang dan longsor melanda ibu kota Sierra Leone, Freetown, pada Senin, 14 Agustus 2017.

Bencana dahsyat itu menyebabkan setidaknya 312 orang tewas, sementara lebih dari 2.000 warga harus kehilangan tempat tinggal.

Namun salah satu sumber melaporkan korban tewas mencapai lebih dari 600 jiwa.

Bencana itu dicatatkan sebagai yang terburuk meladan Sierra Leone dalam puluhan tahun terakhir.

Baca selengkapnya: Banjir di Freetown Telah Menewaskan Lebih dari 300 Orang


4. Topan Harvey dan Irma di AS

Foto handout yang dirilis NASA ini menunjukkan citra geografi yang ditangkap oleh satelit NOAA-NASA GOES-16 dari badai Irma yang melewati ujung timur Kuba sekitar pukul 08.00 pagi waktu EDT atau Waktu Musim Panas Timur di AS, Jumat (8/9/2017) menuju Pantai Florida. Irma, salah satu badai Atlantik terkuat dalam satu abad ini, menghantam Kepulauan Karibia, Kuba, hingga Florida, AS, telah menewaskan puluhan orang dan memporak-porandakan permukiman penduduk.NASA/HANDOUT Foto handout yang dirilis NASA ini menunjukkan citra geografi yang ditangkap oleh satelit NOAA-NASA GOES-16 dari badai Irma yang melewati ujung timur Kuba sekitar pukul 08.00 pagi waktu EDT atau Waktu Musim Panas Timur di AS, Jumat (8/9/2017) menuju Pantai Florida. Irma, salah satu badai Atlantik terkuat dalam satu abad ini, menghantam Kepulauan Karibia, Kuba, hingga Florida, AS, telah menewaskan puluhan orang dan memporak-porandakan permukiman penduduk.
Bulan Agustus hingga September 2017 lalu menjadi waktu di mana cuaca buruk melanda Amerika Serikat dengan serangkaian badai.

Dua yang tercatat paling memberikan dampak yakni badai Harvey di bulan Agustus dan badai Irma yang menerjang pada September.

Badai Harvey menyebabkan kerusakan paling parah di negara bagian Texas, tepatnya di kota Houston.

Kejadian ini mendesak Presiden Donald Trump mendeklarasikan darurat bencana. Bencana itu pun dicatatkan sebagai badai terhebat yang pernah melanda AS.

Baca selengkapnya : Houston Jadi Kubangan Raksasa, Evakuasi Korban Badai Pun Masih Sulit

Selanjutnya, badai Irma menerjang Karibia, Puerto Rico dan Florida, menyebabkan jutaan warga mengungsi.

Kendati tidak menimbulkan jumlah korban jiwa yang besar, namun kerugian secara materi dan ekonomi sangat dirasakan warga yang terdampak badai.

Kerugian ekonomi yang diderita AS akibat bencana badai Harvey dan Irma ditaksir mencapai 150 miliar hingga 200 miliar dolar AS.

Baca selengkapnya: Karibia Disapu Badai Irma: 10 Orang Tewas, Ribuan Rumah Hancur

5. Gempa di Meksiko

Gempa 7 September menghancurkan banyak bangunan di Meksiko selatan dan Guatemala, dan menyebabkan sedikitnya 65 orang meninggal dunia.VICTORIA RAZO/AFP Gempa 7 September menghancurkan banyak bangunan di Meksiko selatan dan Guatemala, dan menyebabkan sedikitnya 65 orang meninggal dunia.
Di bulan September, Meksiko dilanda tidak hanya sekali tetapi dua kali gempa bumi besar yang menyebabkan total lebih dari 200 korban tewas.

Gempa bumi berkekuatan 8,4 skala richter terjadi pada Kamis, 7 September 2017, menjelang tengah malam.

Baca selengkapnya : Korban Tewas Gempa Meksiko Terus Bertambah Menjadi 58 Orang

Guncangan terjadi di wilayah pantai selatan dengan pusat gempa di samudra pasifik, 87 kilometer di lepas pantai Pijijiapan.

Gempa yang disebut menjadi yang terbesar dalam sejarah Meksiko ini menyebabkan setidaknya 58 korban tewas dan lebih dari 200 luka-luka.

Belum pulih dari gempa pertama, Meksiko kembali diguncang gempa besar pada Rabu, 20 September 2017.

Meski secara skala lebih kecil, yakni 7,1 skala richter, namun korban yang ditimbulkan jauh lebih besar, mencapai lebih dari 230 korban tewas.

Baca selengkapnya: Sudah 224 Orang Tewas dalam Bencana Gempa di Meksiko


6. Gempa di Perbatasan Iran-Irak

Orang-orang mengerumuni sebuah gedung bertingkat yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,3 SR, di perbatasan Irak-Iran, Senin (13/11/2017). (AFP/Shwan Mohammed)
SHWAN MOHAMMED Orang-orang mengerumuni sebuah gedung bertingkat yang hancur akibat gempa berkekuatan 7,3 SR, di perbatasan Irak-Iran, Senin (13/11/2017). (AFP/Shwan Mohammed) SHWAN MOHAMMED
Pertengahan November, gempa mengguncang kawasan Timur Tengah, tepatnya di pegunungan yang menjadi perbatasan antara Iran dengan Irak.

Kerusakan parah terjadi di wilayah Iran akibat gempa dengan magnitudo 7,3 yang mengguncang pada Minggu, 12 November 2017 itu.

Setidaknya 450 orang menjadi korban tewas, sementara ribuan lainnya luka-luka. Lebih banyak lagi warga yang harus kehilangan tempat tinggal.

Sedangkan di wilayah Irak, meski juga timbul korban jiwa dan materi, namun tidak sebanyak dan separah di Iran.

Baca selengkapnya:  Gempa Iran-Irak: Jumlah Korban Tewas Tembus 445 dan 7.000 Luka-luka


7. Badai Tropis di Filipina

Foto udara menunjukkan kondisi kota Kabacan di Catobato utara, selatan pulau Mindanao usai diterjang badai tropis Tembin dan banjir, Sabtu (23/12/2017).Ferdinandh Cabrera / AFP Foto udara menunjukkan kondisi kota Kabacan di Catobato utara, selatan pulau Mindanao usai diterjang badai tropis Tembin dan banjir, Sabtu (23/12/2017).
Menjelang penghujung tahun, cuaca buruk menghantui masyarakat Filipina. Serangkaian badai tropis menimbulkan kerusakan parah dengan memicu banjir dan juga longsor.

Dampak paling parah terjadi akibat badai tropis Tembin yang menerjang pulau Mindanao pekan lalu.

Laporan terakhir pada Minggu (24/12/2017) korban tewas telah menyentuh angka 200 orang, sementara 144 lainnya hilang.

Badai juga mengakibatkan banjir dan longsor di sebuah desa pegunungan, Dalama, dan menghancurkan 103 rumah warga.

Seminggu sebelumnya badai tropis Kai juga melanda Filipina bagian tengah, menyebabkan setidaknya 54 orang tewas dan 24 hilang.

Baca selengkapnya:  Korban Badai Tropis di Filipina Capai 200 Tewas dan 144 Hilang

Bencana alam masih akan terus terjadi di masa mendatang. Meski terkadang bisa diprediksi, namun tidak lantas menjadikan manusia dapat mencegahnya.

Kita hanya bisa mempersiapkan diri menghadapi bencana. Selain itu dengan berusaha menjaga keseimbangan alam untuk memperkecil kemungkinan bencana akibat kerusakan alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com