MOSUL, KOMPAS.com — Untuk pertama kalinya selama beberapa tahun terakhir, pemeluk Kristen di kota Mosul, Irak, dapat merayakan Natal menyusul kekalahan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Sejumlah warga Muslim turut hadir dalam perayaan Natal di Katedral Santo Paulus, seperti Iman Khader.
"Kami dari komunitas Muslim dan hari ini kami sama-sama merayakan kesempatan meriah ini bersama saudara-saudara Kristen di Provinsi Nineveh dan di kota Mosul," katanya seperti dilansir dari BBC Indonesia.
"Kami berbagi kebahagiaan dengan mereka. Saya berharap saudara-saudara kami dari komunitas Kristen yang mengungsi ke luar dari Irak akan kembali ke Mosul karena kami semua bersaudara dan kami bersatu," tambahnya.
Baca juga: Meriahnya Natal di Timur Tengah: Dari Festival hingga Sinterklas Menunggangi Unta
Harapan positif juga disuarakan Hossam Qahwaji dari komunitas Kristen di Mosul.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada saudara-saudara Muslim dan Kristen, anak-anak muda yang membangun kembali gereja ini. Kami sebagai umat Kristiani mengharapkan mereka membangun kembali masjid-masjid," ungkapnya.
Seperti diketahui, di bawah kekuasaan ISIS, kegiatan keagamaan Kristen yang diadakan secara terbuka merupakan tindakan yang berbahaya dan amat sulit dilaksanakan. Banyak pemeluk Kristen melarikan diri dari persekusi di Mosul.
Namun, kondisi kini berubah setelah pasukan Irak mengalahkan ISIS di Mosul, Juli lalu.
Pesan Natal
Pemimpin Gereja Katolik Khaldea Irak Louis Raphael Sako memimpin Misa Malam Natal di Katedral Santo Paulus, Minggu (24/12).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.