Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2017, 07:58 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP


YERUSALEM, KOMPAS.com — Israel sedang menjalin komunikasi dengan sedikitnya 10 negara yang kemungkinan memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem setelah Amerika Serikat mengakui kota suci itu sebagai ibu kota Israel.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Hotovely di siaran radio publik pada Senin (25/12/2017) waktu setempat.

"Kami sedang berhubungan dengan sedikitnya 10 negara, beberapa dari jumlah itu berasal dari Eropa," katanya seperti dilansir dari AFP.

Komentarnya itu telontar sehari setelah pemerintah Guatemala akan memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.

Baca juga: Ikuti AS, Guatemala Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

Hotovely mengatakan, pernyataan Presiden AS Donald Trump akan memicu banyak gerakan, termasuk pemindahan perwakilan diplomat negara ke Yerusalem.

"Sejauh ini, kami hanya melihat ini sebagai permulaan," katanya.

Namun, dia tidak menyebut secara spesifik nama-nama negara yang bakal mengikuti jejak AS.

Radio publik itu mengutip sumber diplomat Israel menyebutkan negara seperti Honduras, Filipina, Romania, dan Sudan Selatan berada di barisan negara yang mungkin memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem.

Seperti diketahui, dua pertiga negara anggota PBB pada pekan lalu menyetujui resolusi yang menolak langkah kontroversial Trump. Resolusi itu menyebutkan status Yerusalem harus diselesaikan melalui negoisasi.

Baca juga: Beri Pesan Natal, Paus Fransiskus Serukan Perdamaian di Yerusalem

Pengumuman Trump pada 6 Desember 2017 memicu kemarahan di wilayah Palestina dan di seluruh negara Muslim.

Israel memandang seluruh bagian kota Yerusalem sebagai ibu kota mereka yang tak dapat terbagi. Sementara rakyat Palestina melihat wilayah timur Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Tidak ada negara yang saat ini memiliki kedutaan besarnya di Yerusalem dan memilih menetapkan perwakilannya di ibu kota komersial Israel, Tel Aviv.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com