Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bantu Tingkatkan Sistem Pertahanan Ukraina

Kompas.com - 24/12/2017, 16:09 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan pada Jumat (22/12/2017) akan membantu Ukraina dalam meningkatkan sistem pertahanannya.

Langkah itu dinilai banyak pihak akan berdampak pada semakin meningkatnya konflik yang terjadi di Ukraina, antara pasukan pemerintah dengan kelompok separatis pro-Rusia.

Tak hanya itu, langkah tersebut juga mengancam hubungan yang sedang dibangun AS dengan Moskwa.

"AS telah memutuskan menyediakan peningkatan pertahanan untuk Ukraina sebagai upaya kami membangun negara tersebut membangun kapasitas pertahanan jangka panjang mereka dan mempertahankan kedaulatan serta integritas dalam mencegah agresi lebih lanjut," tulis pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Baca juga: Perempuan Sniper Rusia Berjuluk Putri Salju Tewas di Ukraina

Ditambahkan, bantuan AS sepenuhnya bersifat defensif dan Ukraina tetap sebagai negara yang berdaulat dan berhak membela diri. AS tetap berkomitmen pada kesepakatan Minsk.

Laporan berita ABC mengutip pejabat luar negeri AS menyebut mereka akan memasok Ukrainan dengan 210 misil anti-tank, dan 35 peluncur rudal Javelin yang canggih senilai 47 juta dolar AS (sekitar Rp 637 miliar).

Atas langkah AS tersebut, Rusia menyebut Washington telah mendorong terjadinya pertumpahan darah di Ukraina timur. AS dianggap telah melewati batas dan mengobarkan konflik di Ukraina timur.

"Hari ini AS telah mendorong otoritas Ukraina pada pertumpahan darah yang baru. Senjata Amerika bisa menimbulkan korban baru di negara tetangga kami," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, pada Sabtu (23/12/2017).

Baca juga: AS Berjanji Perkuat Militer Ukraina, Saksi bagi Rusia Tetap Berlaku

Pejabat Luar Negeri lainnya, Grigory Karasin mengatakan langkah AS akan merusak usaha mencapai penyelesaian politik di Ukraina. Dia menuduh Washington telah memilih untuk mendukung perang di Kiev.

"Keputusan AS telah mengacaukan upaya menerapkan kesepakatan Minsk tahun 2015. Hal ini tidak bisa diterima," kata Karasin kepada kantor berita TASS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com