Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The New York Times: 10 Tahun Lagi Jakarta Tenggelam Jika...

Kompas.com - 23/12/2017, 16:25 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Untuk mencegah karamnya, Jakarta harus menghentikan penggalian sumur, yang berarti pemerintah mesti menyediakan pasokan air bersih bagi penduduk, membersihkan saluran air, dan membenahi saluran pembuangan.

Aksi lainnya yang perlu dilakukan seperti pembersihan kanal dan sungai yang tercemar pabrik dengan bahan-bahan kimia.

Janjaap Brinkman, ahli hidrologi yang telah mempelajari Jakarta selama puluhan tahun untuk lembaga riset di bidang air dan bawah permukaan air yang berpusat di Delft dan Ultrecht, Belanda, mengatakan proyek ambisius Giant Sea Wall atau tanggul raksasa dibangun tinggi untuk menahan naiknya air laut.

Namun dengan tingkat penurunan tanah seperti saat ini, tanggul raksasa bisa berada di bawah laut pada 2030.

Baca juga : Bambang Brodjonegoro: Kajian Giant Sea Wall Rampung Oktober Tahun Ini

"Jika tanggul ini rusak, tidak ada yang menahan Laut Jawa," katanya.

Pengamat cuaca setempat, Ardhasena Sopalheluwakan, berpendapat pembangunan tanggul raksasa tidak diperlukan, melainkan membawa Jakarta Utara ke alam dengan membangun hutan mangrove dan peremajaan waduk, termasuk beberapa yang dibangun pada Jakarta tempo dulu.


Tokyo abad 20

Ibu kota Jepang, Tokyo, menghadapi keadaan sulit yang sama setelah Perang Dunia II. Kota itu telah tenggelam sedalam 3,65 meter sejak 1990.

Namun, pemerintah kota mencurahkan sumber dayanya untuk membangun infrastruktur baru dan membuat aturan lebih ketat terkait pengembangan, dan dalam satu atau dua dekade berubah menjadi kota inovasi global.

"Jakarta bisa menjadi kota di abad 21 seperti Tokyo di abad 20, sebagai contoh untuk pengembangan kembali kota urban," ujar Irvan Pulungan, penasihat gubernur.

"Tapi kota yang tidak bisa memberikan layanan dasar adalah kota yang gagal," tambahnya.

Seperti Tokyo setengah abad lalu, Jakarta berada di titik balik.

"Alam tidak akan menunggu lama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com