BRUSSELS, KOMPAS.com - Presiden tersingkir Catalonia, Carles Puigdemont, mengaku siap bertemu dengan Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy.
Ajakan itu dilontarkan Puigdemont pasca-hasil pemilu Catalonia Kamis (21/12/2017) yang memenangkan kubu pro-kemerdekaan.
Dikutip AFP Jumat (22/12/2017), Puigdemont menyatakan bisa bertemu di Brussels, atau berbagai negara di kawasan Uni Eropa (UE).
"Asal tidak di Spanyol, saya siap bertemu. Saya tidak akan bertemu di Spanyol karena alasan yang sudah jelas," ujar Puigdemont.
Alasan yang dimaksud Puigdemont adalah surat perintah penangkapan Spanyol yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung (Audiencia Nacional).
Baca juga : Kelompok Separatis Menang di Pemilu Catalonia
Surat tersebut dikeluarkan otoritas hukum setelah Puigdemont didakwa melakukan tindakan pemberontakan, penghasutan kepada rakyat, dan penyalahgunaan wewenang untuk mengambil dana publik.
Sebelumnya, pada pemilu yang digelar Kamis, kubu pro-kemerdekaan mengklaim suara mayoritas.
Jumlah itu lebih dua kursi dari syarat minimal pembentukan pemerintahan.
JxCat, partai pimpinan Puigdemont, meraih 34 kursi. Partai Republik Catalonia (ERC) yang dikomando oleh mantan wakil presiden Oriol Junqueras mendapat 32 kursi.
Sementara CUP menerima empat kursi. Jadi, kelompok separatis total mengamankan 70 kursi di parlemen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.