VILNIUS, KOMPAS.com — Pemerintah Lituania merencanakan bakal melobi Uni Eropa (UE) terkait penggunaan waktu musim panas (DST).
Dikabarkan The Guardian, Jumat (22/12/2017), mereka merasa keberatan dengan keberadaan DST.
Alasannya, DST dianggap menyusahkan bagi rakyat di negara kawasan Balkan itu. Sebab, mereka harus mengatur jam dua kali dalam setahun.
DST mengatur waktu lebih cepat satu jam saat musim semi hingga musim panas dan mengembalikan seperti semula ketika memasuki musim gugur.
Bagi negara-negara yang terletak di wilayah subtropis atau kutub, terdapat perbedaan cukup besar antara masa hari terang dan gelap.
Baca juga: Takut Diserang Rusia, Lituania Bangun Kota untuk Lokasi Latihan Perang
Harapannya, dengan diberlakukan DST, penduduk subtropis dan kutub bisa menikmati siang hari lebih lama karena segala kegiatan selesai lebih cepat.
Karena itu, Parlemen Lituania menggelar voting untuk menentukan perlunya pembuatan proposal permintaan peninjauan kembali DST kepada UE.
Hasilnya, dari 90 anggota, 76 menyatakan ya, 7 menolak, dan sisanya memilih abstain.
Penasihat Perdana Menteri Saulius Skvernelis, Deividas Matulionis, menyatakan, pemerintah kini tengah merancang proposal agar UE bisa menghapus keberadaan DST.
"Kami melihat ritual ini mempunyai dampak negatif pada kesehatan. Selain itu, tidak ada perbaikan ekonomi dengan adanya DST," ucap Matulionis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.