Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Tangkap Penerjemah PM karena Menjadi Mata-mata Rusia

Kompas.com - 22/12/2017, 13:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky

KIEV, KOMPAS.com - Dinas intelijen Ukraina menangkap seorang penerjemah Ukraina setelah dicurigai sebagai agen Rusia.

Dalam laporan jurnalis Sky News Alistair Bunkall Kamis (21/12/2017), terduga agen Rusia tersebut bernama Stanislav Yezhov.

Yezhov bertindak sebagai penerjemah resmi Perdana Menteri Ukraina, Volodymyr Groysman ketika berkunjung ke Inggris Juli lalu.

Badan rahasia Ukraina, SBU, seperti dilansir Sky News  menyatakan, Yezhov ditangkap atas tuduhan spionase Rabu (20/12/2017).

Dalam keterangan SBU, Yezhov sudah lama direkrut Rusia untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai aktivitas pemerintahan Groysman.

Baca juga : Dokter yang Diganjar Hukuman Mati di Iran Akui Jadi Mata-mata Israel

Seperti yang terjadi dalam pertemuan bilateral antara Perdana Menteri Inggris Theresa May dengan Groysman.

Dalam pertemuan tertutup itu, Yezhov berada dalam ruangan tempat May dan Groysman berdiskusi dikarenakan Groysman tidak terlalu bagus berbahasa Inggris.

Yezhov menjadi penerjemah karena sebelumnya dia sempat berdinas di Kedubes Ukraina di Amerika Serikat (AS).

Dalam pertemuan tersebut, diduga May dan Groysman membicarakan tentang sanksi yang bakal diberikan kepada Kremlin.

Selain itu, Inggris berjanji bakal memberikan bantuan militer kepada Ukraina untuk mengatasi pemberontak pro-Rusia di kawasan timur mereka.

"Dalam pertemuan itu, bakal terlihat jelas sejauh mana dukungan Inggris kepada Ukraina. Informasi sekecil ini akan sangat berarti bagi Moskwa," kata Bunkall.

Bunkall melanjutkan, Yezhov diduga sudah sangat mengetahui agenda politik apa saja yang bakal dibawa oleh Groysman untuk menghadang Rusia.

"Yezhov menjabat sebagai Kepala Protokol. Sudah tentu dia akan mengetahui dan mendengar segalanya. Mantan wakil PM memberitahu saya soal ini," tutur Bunkall.

Dikutip dari The Guardian, Yezhov diduga telah dibekali alat khusus yang membantunya menyalurkan informasi tentang aktivitas politik apapun yang terjadi di Ukraina.

Dalam pernyataan resmi, May menyatakan telah mendengar, dan meningkatkan kewaspadaan akan adanya mata-mata Rusia dalam kunjungan bilateral Ukraina ke Downing Street 10.

"Otoritas hukum Ukraina telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini," papar politisi asal Partai Konservatif tersebut.

Hubungan antara Rusia dengan Ukraina memanas setelah Kremlin mencaplok Crimea pada 2014.

Selain itu, Rusia dengan sengaja memasok persenjataan dan dukungan militer kepada pemberontak di kawasan timur.

Baca juga : Intelijen Swasta AS Bayar Eks Mata-Mata Inggris Rp 2,2 Miliar Kumpulkan Dokumen Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com