Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyu Ini Terjerat Tali di Bungkusan Kokain Senilai Rp 718 Miliar

Kompas.com - 22/12/2017, 11:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis


WASHINGTON, KOMPAS.com — Seekor penyu laut terjebak di antara balok-balok berisi kokain senilai 53 juta dollar AS atau Rp 718,4 miliar di Samudra Pasifik.

Dilansir dari The Telegraph, Kamis (21/12/2017), penyu yang diselamatkan penjaga pantai AS pada 19 November 2017 itu terjerat tali berwarna biru yang menghubungkan bungkusan kecil berisi 800 kg obat terlarang kelas A.

Koordinator penjaga pantai, Mark Krebs, dan timnya menyadari keberadaan penyu yang terluka saat menyelidiki adanya benda-benda mengambang di laut.

"Ada banyak lilitan tali di leher dan kaki penyu," katanya.

Baca juga: Ratusan Penyu Mati di Pesisir El Salvador

"Kemudian mereka mengabarkan kepada petugas komando. Tim bekerja dengan hati-hati untuk memotong tali yang melilit penyu dan kemudian membebaskannya," lanjutnya.

Reptil laut yang terjebak di antara benang-benang itu diselamatkan dalam sebuah operasi patroli obat-obatan terlarang selama 68 hari oleh Militer AS di Pasifik Timur sepanjang pantai Amerika Tengah.

Operasi Martillo itu telah menyita total 6.775 kg kokain; 6,5 kg ganja; dan menangkap 24 tersangka penyelundupan obat terlarang.

Operasi internasional yang melibatkan 18 negara ini menargetkan organisasi kriminal yang mengirimkan muatan ilegal antarnegara.

Pada November 2017, 300 hingga 400 penyu mati di lepas Pantai El Salvador. Bangkai hewan itu ditemukan dalam keadaan membusuk. Penyebabnya diduga berasal dari dampak buruk sampak plastik di laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com