Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/12/2017, 11:50 WIB
|
EditorArdi Priyatno Utomo

BARCELONA, KOMPAS.com - Kamis (21/12/2017), krisis politik yang terjadi di Spanyol selama satu dekade terakhir bakal mencapai klimaks melalui pemilihan umum Catalonia.

Pemilu itu bakal menjadi penegas keputusan rakyat Catalonia. Apakah bakal merdeka, ataukah tetap bertahan sebagai bagian dari Spanyol.

Komisi Pemilu Spanyol mulai melakukan tindakan agar tidak terjadi bentrokan saat pemilu digelar.

Diwartakan Deutsche Welle Rabu (20/12/2017), komisi pemilu mengeluarkan larangan bagi rakyat untuk mengenakan atribut berwarna kuning.

Baca juga : Belgia Resmi Tutup Kasus Ekstradisi Pemimpin Tersingkir Catalonia

"Setiap orang diharuskan tetap netral hingga saat mereka memberikan suara mereka," demikian pernyataan komisi pemilu.

Simbol itu, baik dipakai sebagai pita atau dipasang di banner, merupakan bentuk protes atas penahanan para pejabat Catalonia yang mendukung Catalonia.

Di antaranya adalah mantan wakil presiden Oriol Junqueras yang ditahan sejak 2 November.

Selain itu, presiden tersingkir Carles Puigdemont dan empat menterinya masih mengungsi di Brussels, Belgia, sejak 30 Oktober.

Mereka dianggap menjadi dalang intelektual deklarasi kemerdekaan Catalonia yang berlangsung 27 Oktober lalu.

Melalui warna tersebut, pro-kemerdekaan Catalonia mendesak pemerintah Spanyol agar melepaskan para pejabat itu dari penjara.

"Mereka sudah menjadi tahanan politik karena berusaha memperjuangkan mandat yang diterima dari rakyat," kecam seorang teknisi bernama Abel Perez.

Lola, pemilik sebuah toko benang dan kain di pusat Barcelona berujar, mereka tidak pernah menerima permintaan akan warna kuning sebanyak ini sebelumnya.

"Ketika persediaan kain kuning kami habis, pelanggan bakal membeli benang untuk kemudian dijahit sendiri," kata Lola.

Baca juga : Spanyol Sita Koleksi Seni Museum di Catalonia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke