Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Baru Zimbabwe Janji Buka Investasi dan Berantas Korupsi

Kompas.com - 21/12/2017, 10:06 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Al Jazeera


HARARE, KOMPAS.com — Presiden baru Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, bakal menerapkan kebijakan untuk menjalin kerja sama dengan global dan menarik investasi asing setelah hampir empat dekade negara itu terkurung di bawah pemerintahan Robert Mugabe.

Dalam pernyataan, Rabu (20/12/2017) waktu setempat, Mnangagwa mengatakan, prioritas utamanya saat ini untuk menghidupkan kembali perekonomian yang sakit-sakitan dan memberantas korupsi.

"Pemerintahan saya berkomitmen membuka Zimbabwe kepada dunia investasi dengan pembangunan ekonomi yang bebas dan transparan," katanya, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Pemerintah Zimbabe juga akan segera menjalin ikatan kuat dengan global dan bergabung dengan komunitas internasional.

Baca juga: Impian Pemerintah Baru Zimbabwe untuk Membangkitkan Ekonomi

Mantan sekutu Mugabe ini menyerukan pembangunan "Zimbabwe baru" dengan kejujuran, transparasi, dan akuntabilitas.

Pria berusia 75 tahun yang dituduh sebagai koruptor dan melakukan sejumlah penindasan ini berjanji tidak akan menoleransi tindakan korupsi.

Dia mengatakan, pemerintahannya akan melakukan segala upaya untuk memastikan pemilihan yang kredibel, bebas, dan adil pada tahun depan.

"Pengembangan ekonomi membutuhkan pemerintahan yang bersih," ujarnya.

"Pada kasus korupsi individual, setiap kasus harus diselidiki dan dihukum sesuai dengan undang-undang," katanya.

AFP Zimbabwe di Bawah Kekuasaan Mugabe

Al Jazeera melaporkan bahwa masyarakat Zimbabwe menanggapi positif janji Mnangagwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, Sibusiso Moyo yang telah ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Zimbabwe menyatakan bahwa Zimbabwe akan membuka investasi asing langsung, pariwisata, dan ekspor ke pasar dunia yang akan menghidupkan kembali perekonomian Zimbabwe.

"Prioritas utama kami adalah pembangunan ekonomi dan emansipasi pada rakyat kami," ucapnya.

Seperti diketahui, sejak era pemerintahan Mugabe, Zimbabwe mengalami penurunan ekonomi yang drastis. Sebagai contoh, inflasi bulanan Zimbabwe melonjak hingga 7,9 miliar persen pada 2008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com