Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Natal, Duterte Umumkan Gencatan Senjata 10 Hari dengan Pemberontak

Kompas.com - 20/12/2017, 19:49 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber ABC News

 

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Selasa (19/12/2017) malam mengumumkan akan menghentikan sejenak operasi penyerangan terhadap kelompok pemberontak komunitas.

Duterte mengatakan, gencatan senjata akan dilakukan selama 10 hari mulai Minggu (24/12/2017) hingga Selasa (2/1/2018) dan berharap dapat memberikan warga Filipina perayaan Natal yang damai.

"Saya ingin orang-orang Filipina merayakan Natal yang bebas stres," kata Duterte kepada wartawan.

"Saya tidak ingin menambahkan lebih banyak tekanan pada penderitaan orang-orang sekarang," tambahnya dikutip dari ABC News.

Baca juga: Batalkan Pembicaraan Damai, Duterte Siap Perang Lawan Pemberontak?

Disampaikan juru bicara kepresidenan Harry Roque, Presiden Duterte berharap langkah tersebut dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat pada malam Natal.

"Presiden juga berharap tindakan serupa dapat dilakukan kelompok Maois dan pemimpin politik mereka sebagai bentuk isyarat niat baik yang sama," kata dia.

Namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari kelompok pemberontak komunis.

Pemerintah Filipina belum lama ini telah memutuskan menghentikan segala bentuk perundingan damai dengan kelompok pemberontak komunis.

Duterte menilai segala iktikad baik dari pemerintah untuk berunding dan mencapai kesepakatan tidak pernah ditanggapi oleh Partai Komunis Filipina (CPP) dan kelompok bersenjata mereka, Tentara Rakyat Baru (NPA).

Duterte pun telah mendeklarasikan kelompok pemberontak yang diperkirakan beranggotakan 3.000 orang tersebut sebagai organisasi teroris.

Pasukan pemberontak disebut kerap menargetkan pertambangan, pertanian, konstruksi dan perusahaan komunikasi dengan menuntut pajak revolusi.

Dana yang terkumpul kemudian dipergunakan untuk membiayai persenjataan dan kegiatan perekrutan.

Baca juga: Presiden Duterte Sebut Pemberontak Komunis sebagai Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com