TRIPOLI, KOMPAS.com - Putra kedua mendiang pemimpin Libya Muammar Gaddafi, Saif al-Islam Gaddafi, berniat untuk maju dalam pemilihan presiden 2018 mendatang.
Hal itu dilontarkan jurubicara keluarga Gaddafi, Basem al-Hashimi al-Soul kepada Egypt Today, seperti diwartakan Africa News Selasa (19/12/2017).
Soul yang merupakan Ketua Asosiasi Suku Libya melanjutkan, Saif mengaku telah mendapat dukungan mayoritas dari asosiasi suku untuk bertarung dalam pilpres 2018.
Program kampanye Saif, ujar Soul, bakal diluncurkan dalam waktu dekat.
"Dalam kampanye tersebut, terdapat program yang meminta PBB bisa berpartisipasi demi stabilitas Libya," kata Soul.
Baca juga : Saif al-Islam, Putera Gaddafi Dikabarkan Bebas dari Penjara
Saif berharap, dia bisa menyatukan seluruh suku dan faksi yang ada di Libya, dan menciptakan stabilitas.
Bentuk stabilitas itu dituangkan pada program kampanye keamanan berdasarkan kondisi geografi Libya. Untuk mencapai hal itu, Soul menyatakan Saif bakal berkoordinasi dengan seluruh suku.
Pengumuman majunya Saif sebagai capres terjadi pasca-keputusan Panglima Tertinggi Libya, Khalifa Haftar.
Saat itu, Haftar menyatakan bakal "mendengarkan keinginan rakyat Libya yang merdeka". Pernyataan itu dianggap sebagai sinyal Haftar bakal menggelar pilpres.
"Kami percaya pilpres itu bakal digelar pertengahan 2018," kata menteri luar negeri Pemerintahan Kesepakatan Nasional Libya (GNA), Mohamed Siala.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.