MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia dilaporkan bakal mengumumkan finalisasi rencana program jangka panjang penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) hingga 2027 pekan ini.
Harian Kommersant, seperti dikutip Russian Today Senin (18/12/2017), melaporkan bahwa program ini seharusnya disahkan 2016.
Namun, Kremlin memutuskan untuk menundanya dikarenakan situasi ekonomi yang tak menentu.
Kini, Kommersant mewartakan pemerintahan Vladimir Putin tidak ingin menunggu lama dan bergantung pada stabilisasi ekonomi.
Kementerian pertahanan rencananya bakal mendapat anggaran sebesar 324 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 4.400 triliun.
Baca juga : Militer Rusia Tempatkan Rudal Tercanggih di Kawasan Baltik
Anggaran itu bakal dihabiskan untuk memperkuat persenjataan nuklir nasional dan pengembangan senjata masa depan.
"Antara lain misil hipersonik, dan pembaharuan piranti keras angkatan darat," demikian laporan Kommersant dilansir oleh Russian Today.
Pembaharuan piranti keras angkatan darat tidak hanya mencakup sistem pertahanan udara.
Namun juga mengganti tank tempur utama (MBT) seperti T-90 dan T-14, serta kendaraan tempur (ranpur) taktis infanteri Kurganetsh.
Untuk anggaran nuklir, Rusia dikabarkan bakal fokus kepada peningkatan kemampuan rudal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.