Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Selidiki Kuburan Massal di Rakhine

Kompas.com - 19/12/2017, 15:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Militer Myanmar menyatakan tengah menyelidiki temuan sebuah kuburan massal di utara Rakhine, kawasan yang diduga menjadi tempat pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas Rohingya.

Dalam pernyataan yang diunggah ke Facebook Senin (18/12/2017), militer Myanmar mengumumkan telah menemukan sejumlah jenazah misterius di pemakaman Desa Inn Dinn.

Desa itu terletak di kota Maungdaw, dan menjadi pusat konflik antara Rohingya dengan militer Myanmar.

AFP memberitakan Selasa (19/12/2017), militer tidak menyebutkan jumlah pasti jenazah yang ada di dalam makam tersebut.

Baca juga : Militer Myanmar Disebut Bakar Desa yang Ditinggalkan Warga Rohingya

"Tindakan hukum akan secara tegas diberlakukan kepada setiap anggota yang terlibat dalam kejadian ini," ujar militer Myanmar.

Kawasan utara Rakhine sudah menjadi kawasan mati sejak militer Myanmar melakukan operasi pada 25 Agustus, dan memaksa 620.000 warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh.

PBB, Amerika Serikat (AS), dan organisasi kemanusiaan lain menuduh Myanmar melakukan pembersihan etnis secara sistematis.

Rabu pekan lalu, organisasi Dokter Lintas Batas (MSF) memaparkan fakta sebulan pertama pasca-operasi militer yang dilakukan Myanmar, 6.700 Rohingya dilaporkan tewas.

730 di antara 6.700 korban tewas merupakan anak-anak dengan usia di bawah lima tahun.

Senin, Ketua Komisi HAM PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein menyatakan Myanmar secara sah melakukan genosida kepada Rohingya.

"Bagi kami, aksi ini sudah jelas. Militer Myanmar bertindak secara terencana dan terorganisasi," kecam Hussein.

Baca juga : Sebulan Pertama Kerusuhan, 6.700 Orang Rohingya Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com