Dalam keterangannya seperti dikutip Al Jazeera, keamanan Israel menggunakan peluru karet hanya untuk menakuti rakyat Palestina yang menggelar protes.
Peluru itu ditembakkan di tubuh bagian bawah, dan tidak menargetkan anak-anak.
Namun, Manal mengatakan, polisi Israel sengaja menyasar anak-anak ketika protes terjadi di Desa Nabi Saleh.
Organisasi pengawas HAM Israel, B'Tselem melansir, sebanyak 19 orang Palestina terbunuh oleh peluru karet sepanjang 2000-2013.
Sementara Direktur Asosiasi HAM Israel yang berbasis di Tel Aviv, Ronit Sela berujar, penggunaan peluru karet dan plastik bisa meninggalkan cedera serius dan jangka panjang bagi penderitanya.
"Fakta telah membuktikan bahwa penggunaan peluru ini terlalu mematikan dalam konteks untuk membubarkan massa," tutur Sela.
Baca juga : Kecam Pengakuan AS terhadap Yerusalem, Kim Jong Un Jadi Idola di Gaza
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.