KAIRO, KOMPAS.com - Pemerintah Mesir menaikkan tingkat keamanan pada level tertinggi terkait penjagaan di gereja menjelang Natal, untuk mencegah terjadinya serangan teror.
Dilansir dari Xinhua yang mengutip kantor berita Timur Tengah, MENA, Menteri Dalam Negeri Mesir, Magdi Abdel Ghaffar menginstruksikan pejabatnya untuk menaikkan tingkat keamanan di sekitar gereja dan fasilitas vital lainnya.
Patroli keamanan juga akan akan diturunkan ke jalan untuk mengamankan perayaan Natal.
Kebijakan itu diambil setelah teror menyerang masjid di Sinai Utara pada 24 November 2017. Dalam insiden tersebut, 310 orang tewas dan 120 lainnya luka-luka.
Baca juga : Korban Tewas Serangan di Masjid Mesir Capai 305 Orang
Serangan pada Jumat siang itu merupakan peristiwa teror paling mematikan dalam sejarah modern Mesir, dan yang pertama kali terjadi di masjid.
Sebelumnya, serangan teror di Mesir biasanya menargetkan polisi dan anggota militer, hingga kemudian menyebar secara nasional, termasuk menyerang kelompok minoritas.
Teroris pernah menyerang dua gereja Koptik di kota Tanta dan Alexandria pada awal April 2017. Sebanyak 47 orang tewas, dan 106 orang mengalami luka.
Baca juga : 25 Korban Ledakan Bom Gereja Mesir Dimakamkan
Mesir telah berperang melawan gelombang aktivitas teror yang juga menewaskan ratusan polisi dan tentara, sejak militer menggulingkan mantan presiden Mohamed Morsi pada Juli 2013.
Kelompok ekstremis yang merupakan loyalis ISIS di Sinai mengklaim sebagian besar serangan yang terjadi di Mesir berasal dari anggotanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.