Pengungsi Rohingya, Rashida Begum, berjalan kaki selama lima hari menuju Bangladesh bersama keenam anaknya, dengan membawa panel surya tanpa barang-barang lainnya.
"Panel surya membantu kami ketika kami bermalam di hutan. Tanpa panel surya, kami tidak akan mencapai Bangladesh," ucapnya.
"Memang sulit membawa benda seperti ini, namun saya berpikir panel surya akan bermanfaat bagiku," tambahnya.
Baca juga : Dijual, Perempuan Rohingya Jadi Budak Seks di Bangladesh
Salah satu pengungsi Rohingya lainnya, Mohammad Yaser, mengaku harga panel surya di Myanmar lebih murah dibandingkan di Bangladesh.
Panel surya dengan kapasitas 20 watt dijual seharga 20.000 kyat atau Rp 198.000 di Myanmar. Sedangkan di Bangladesh, harganya lebih mahal 8 hingga 12 kali.
Di tempat pengungsian, etnis Rohingya tidak mendapatkan aliran listrik. Mereka menggunakan panel surya, lilin, dan lampu minyak untuk penerangan di malam hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.