MILLAS, KOMPAS.com - Setidaknya empat orang anak tewas dan 20 orang lainnya terluka ketika kereta menabrak bus sekolah pada perlintasan kereta di Millas, dekat Perpignan, Perancis, Kamis (14/12/2017).
Dilansir dari AFP, bus yang membawa 20 murid sekolah menengah ditabrak kereta di 18 km dari barat Perpignan, dekat dengan perbatasan Spanyol.
Korban tewas dan 7 yang mengalami luka parah merupakan penumpang bus sekolah.
Radio regional Perancis, Bleu, melaporkan kereta tersebut menabrak bagian belakang bus. Pada gambar yang beredar di media Perancis menunjukkan bus telah terbelah menjadi dua.
Sekitar 95 petugas darurat dengan bantuan empat helikopter berupaya melakukan penyelamatan.
Baca juga : 103 Orang Terluka akibat Kecelakaan Kereta Api di New York
Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe terbang ke lokasi kejadian dengan menggunakan helikopter. Dia mengatakan proses identifikasi korban menjadi sangat sulit.
Sekitar 24 orang terjebak dalam kecelakaan itu, termasuk 20 murid yang berusia 13 tahun hingga 17 tahun.
Dia juga mengkonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak empat orang, sementara 11 orang berada dalam kondisi kritis dengan 9 orang di antaranya mengalami luka serius, dan telah dilarikan ke rumah sakit.
"Prioritas saat ini adalah untuk memberikan informasi yang tepat kepada keluarga," katanya.
Baca juga : Perancis Akan Larang Pelajar Pakai Ponsel di Sekolah
Operator jalur kereta api SNCF, berdasarkan keterangan saksi mata, menyebutkan perlintasan kereta api di jalan raya dalam kondisi normal seperti biasanya.
Namun, manajemennya tetap akan melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan.
Sementara itu, Presiden Perancis Emmanuel Macron menuliskan kedukaannya terhadap insiden tersebut melalui di akun Twitter.
"Saya berduka untuk korban kecelakaan yang melibatkan bus sekolah. Negara sepenuhnya akan membantu mereka," katanya.
Toutes mes pensées pour les victimes de ce terrible accident d’un bus scolaire et pour leurs familles. La mobilisation de l’État est totale pour leur porter secours.
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) 14 Desember 2017
Kecelakaan kereta yang berakibat fatal itu merupakan yang ketiga di Perancis dalam empat tahun terakhir.
Pada 2015, kereta berkecepatan tinggi, TGV, sedang diuji coba di jalur Paris dan kota timur Strasbourg tergelincir setelah mencapai sebuah jembatan dengan kecepatan 243 km/jam. Peristiwa itu menewaskan 11 orang yang berada di dalam kereta.
Pada 2013, tujuh orang tewas saat sebuah kereta komuter menghantam ke arah stasiun di selatan Paris. Kesalahan sinyal diduga menjadi penyebab kecelakaan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.