Namun, manajemennya tetap akan melakukan penyelidikan penyebab kecelakaan.
Sementara itu, Presiden Perancis Emmanuel Macron menuliskan kedukaannya terhadap insiden tersebut melalui di akun Twitter.
"Saya berduka untuk korban kecelakaan yang melibatkan bus sekolah. Negara sepenuhnya akan membantu mereka," katanya.
Toutes mes pensées pour les victimes de ce terrible accident d’un bus scolaire et pour leurs familles. La mobilisation de l’État est totale pour leur porter secours.
— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) 14 Desember 2017
Kecelakaan kereta yang berakibat fatal itu merupakan yang ketiga di Perancis dalam empat tahun terakhir.
Pada 2015, kereta berkecepatan tinggi, TGV, sedang diuji coba di jalur Paris dan kota timur Strasbourg tergelincir setelah mencapai sebuah jembatan dengan kecepatan 243 km/jam. Peristiwa itu menewaskan 11 orang yang berada di dalam kereta.
Pada 2013, tujuh orang tewas saat sebuah kereta komuter menghantam ke arah stasiun di selatan Paris. Kesalahan sinyal diduga menjadi penyebab kecelakaan itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.