Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Sebut Retorika Abbas "Mencegah Perdamaian"

Kompas.com - 14/12/2017, 14:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih menanggapi dengan nyinyir pidato Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, ketika berada di forum Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Dalam KTT OKI di Istanbul, Turki Rabu (13/12/2017), para pemimpin negara Muslim mendiskualifikasi Amerika Serikat (AS) dari usaha perdamaian Palestina dan Israel.

Keputusan itu diumumkan pasca-pernyataan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel (6/12/2017).

Abbas berujar, AS tak lagi berpartisipasi dalam usaha perdamaian Palestina-Israel akibat "pergerakan Zionis" yang dilakukan Trump.

Baca juga : OKI: AS Didiskualifikasi dalam Proses Perdamaian Israel-Palestina

"Yerusalem, sekarang dan selamanya, adalah ibu kota Palestina. Tidak akan ada perdamaian maupun stabilitas tanpa pengakuan itu," kata Abbas dikutip AFP.

Sumber internal Gedung Putih, diwartakan oleh The Times of Israel, menyatakan bahwa retorika yang dibuat Abbas hanya "mencegah setiap usaha perundingan untuk mendamaikan Palestina-Israel".

"Kami tidak terkejut dengan ucapannya," kata sumber tersebut. "Kami tetap akan berjalan sesuai dengan rencana kami yang akan menguntungkan baik rakyat Palestina maupun Israel," lanjutnya.

Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengaku "tidak terkesan" dengan ucapan Abbas.

Netanyahu kembali mengulangi perkataannya bahwa sebaiknya rakyat Palestina mengikuti pengakuan Trump alih-alih mengeskalasi kerusuhan.

"Yerusalem sampai kapan pun tetap ibu kota agama di dunia. Kami adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang tetap berkomitmen akan hal itu," tegas Netanyahu.

Baca juga : Di Yerusalem, Umat Muslim dan Kristen Bersatu Menentang Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com