Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Berjanji Ciptakan "Nuklir Terkuat"

Kompas.com - 13/12/2017, 18:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, berjanji bakal membuat "bom nuklir yang jauh lebih hebat lagi".

Janji itu disampaikan Jong Un di hadapan para pekerja dalam Konferensi Industri Militer ke-8 Selasa (12/12/2017).

Dilansir kantor berita Yonhap, seperti dilansir Mirror Rabu (13/12/2017), Jong Un menyatakan bakal mengembangkan berbagai jenis bom.

Di antaranya bom atom, bom hidrogen, hingga rudal balistik antar-benua (ICBM).

"Industri pertahanan serta kekuatan pertahanan kita berkembang dalam kecepatan yang mengagumkan. Saya yakin kita bisa membuat senjata nuklir yang lebih kuat lagi," kata Jong Un dalam konferensi.

Baca juga : Jika Terjadi Perang, Kim Jon Un Yakin Menang Lawan AS

Jong Un melanjutkan, dengan kecepatan yang berhasil didapat saat ini, dia percaya Korut bisa menjadi negara nuklir terkuat yang pernah ada dalam sejarah manusia.

"Beliau percaya bahwa ilmuwan, pelaku industri pertahanan dapat dengan cepat mengembangkan nuklir baik kuantitas maupun kualitas," demikian pernyataan kantor berita Korut, KCNA.

KCNA melansir, Jong Un dengan tegas menyatakan bakal mempersenjatai setiap pasukannya dengan senjata nuklir.

Sejak mengambil alih kekuasaan Korut dari ayahnya, Kim Jong Il, pada 2011, Jong Un terus mengembangkan berbagai senjata nuklir.

2017, rezimnya menuai kutukan dari seluruh dunia setelah menggelar dua uji coba persenjataan terbarunya.

Yang pertama adalah bom hidrogen, atau yang lebih dikenal dengan termonuklir, di situs Punggye-ri 3 September lalu.

Kemudian uji coba kedua adalah ICBM Hwasong-15, yang diklaim mampu menjangkau seluruh daratan utama AS, pada 29 November.

AFP Estimasi jangkauan rudal Korea Utara

Uji coba itu membuat pemerintahan Donald Trump berang dan menyerukan seluruh dunia agar memberikan sanksi ekonomi dan militer kepada Pyongyang.

Namun, Menteri Luar Negeri Rex Tillerson berusaha menempuh langkah diplomasi. Malah, Tillerson menyatakan Washington siap untuk membuka dialog "tanpa prasyarat".

"Mari bertemu. Kalian (Korut) bahkan bisa mengajak kami berdiskusi tentang cuaca. Kita bisa melakukannya di meja bundar atau meja persegi," tutur Tillerson.

Baru dari diskusi awal itu, kata Tillerson, perundingan mungkin bisa berkembang menjadi sebuah road map untuk denuklirisasi.

Baca juga : Menlu AS: Kami Siap Berdiskusi dengan Korut Tanpa Prasyarat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com