Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS: Kami Siap Berdiskusi dengan Korut Tanpa Prasyarat

Kompas.com - 13/12/2017, 11:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) menyatakan siap untuk berdiskusi dengan Korea Utara (Korut) "tanpa prasyarat" apapun.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dalam forum Dewan Atlantik Selasa (12/12/2017).

Sejak di bawah kepemimpinan Kim Jong Un pada 2011, Korut begitu aktif mengembangkan senjata yang membuat dunia khawatir.

Puncaknya sepanjang 2017, Pyongyang melakukan serangkaian uji coba senjata pamungkasnya.

Diawali dengan senjata termonuklir, atau bom hidrogen, di situs Punggye-ri 3 September.

Baca juga : AS, Korsel, dan Jepang Gelar Latihan Gabungan Lacak Rudal Korut

Kemudian yang terbaru adalah peluncuran rudal balistik antar-benua (ICBM) jarak jauh, Hwasong-15, yang diklaim mampu menghantam daratan utama AS.

Dilansir kantor berita AFP, Tillerson menyatakan dia terus meminta para pemimpin dunia untuk mengisolasi Korut dengan berbagai sanksi, baik ekonomi maupun militer.

Namun, politisi 65 tahun itu melanjutkan, AS siap untuk duduk semeja dengan Korut dalam usaha untuk denuklirisasi.

Adapun "tanpa prasyarat" yang diucapkan oleh Tillerson merujuk kepada anggapan Washington hanya mau bernegosiasi jika Korut bersedia menghapus program nuklirnya.

"Sangat tidak realistis mengatakan kami hanya akan berdiskusi jika mereka (Korut) datang dan siap menyerahkan senjatanya. Mereka sudah berinvestasi sangat banyak di sana," ujar Tillerson.

Sementara jurubicara Gedung Putih, Sarah Sanders, dalam konferensi pers menyatakan uji coba Korut tidak hanya menaikkan ketegangan di antara negara tetangga seperti China, Jepang, ataupun Korea Selatan.

"Namun juga seluruh dunia. Terlebih bagi bagi masyarakat Korut sendiri," kata Sanders.

Analis di Washington menyatakan, retorika Tillerson dipandang sebagai kemunduran.

"Seharusnya AS tetap berpegang teguh untuk tidak menggelar diskusi sampai ada kepastian Korut tidak akan melanjutkan program nuklirnya," kata Anthony Ruggiero, pakar sanksi dari Yayasan Pertahanan Demokrasi.

Baca juga : Kisah Charles Jenkins, Tentara AS yang Membelot ke Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com