Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-bom New York, Polisi Perketat Keamanan

Kompas.com - 13/12/2017, 11:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky

NEW YORK, KOMPAS.com - Aparat keamanan New York bakal memberikan pengamanan yang sangat ketat saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

Hal itu terjadi pasca-ledakan bom yang terjadi di terowongan penghubung Terminal Bus Pelabuhan Manhattan dan Times Square Senin (11/12/2017).

Deputi Komisaris untuk Intelijen dan Kontra-terorisme Kepolisian New York (NYPD), John Miller menyatakan, serangan yang dilakukan imigran Bangladesh bernama Akayed Ullah baru pertama kali menyasar transportasi publik di New York.

Dilansir Sky News Rabu (13/12/2017), Miller berujar Ullah berhasil membuat bomnya berfungsi meski meledak secara prematur.

Selain teror bom, rencana memperketat penjagaan juga berkaca saat insiden pembantaian Las Vegas 1 Oktober lalu.

Baca juga : Siapa Akayed Ullah Tersangka Pelaku Serangan New York yang Gagal?

Saat itu, 58 orang dilaporkan terbunuh ketika datang ke konser musik. Sementara 546 orang lainnya luka-luka.

"Karena itu, kami bakal menganggap serius setiap ancaman yang diterima saat Natal dan Tahun Baru," tutur Miller.

Untuk pengamanan jangka panjang, terutama saat Natal dan Tahun Baru, polisi bakal menjaga di setiap moda transportasi publik maupun taman.

Sementara jangka pendeknya, polisi bersenjata lengkap dan terlatih bakal menyusuri jalan dan melakukan pemeriksaan terhadap sesuatu yang mencurigakan.

Penyusuran ini juga dibantu oleh anjing pelacak.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Jaksa Agung Amerika Serikat, Joon Kim berkata, Ullah bermaksud merencanakan aksi teror dengan membunuh sebanyak yang dia bisa.

Dalam dokumen interogasi yang diberikan oleh polisi, Ullah menyatakan yang dilakukannya demi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Selain itu, pemuda 27 tahun yang dulunya berprofesi sebagai sopir taksi tersebut mengaku kecewa dengan kebijakan Washington di Timur Tengah.

Pagi hari sebelum penyerangan terjadi, Ullah sempat memposting sebuah status berisi kecaman terhadap Presiden Donald Trump.

"Trump, Anda gagal melindungi negara Anda!" demikian kecaman Ullah di Facebook.

Pria yang tinggal di Brooklyn sejak 2010 itu bakal dihadirkan dalam sidang perdana Rabu waktu setempat.

Reuters via Sky News memberitakan, agen AS datang ke Bangladesh untuk menanyai istri Ullah secara langsung.

Pasangan tersebut mempunyai putra yang berusia enam bulan.

Baca juga : Pelaku Bom Manhattan Berniat Meledakkan Diri Setelah Melihat Poster Natal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com