Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Charles Jenkins, Tentara AS yang Membelot ke Korea Utara

Kompas.com - 12/12/2017, 16:12 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Telegraph

TOKYO, KOMPAS.com - Charles Jenkins, satu dari sedikit personel militer AS yang membelot ke Korea Utara, meninggal dunia di Jepang dalam usia 77 tahun.

Berasal dari Carolina Utara, Jenkins berpangkat sersan dan bertugas bersama Divisi Kavaleri Ke-1 AD Amerika Serikat di perbatasan kedua Korea saat dia membelot pada Januari 1965.

Kepada para interogatornya, Jenkins mengatakan, dia khawatir patroli malam unitnya akan memprovokasi respon Korea Utara atau dia akan dikirim ke Vietnam.

Dikenal sebagai peminum berat saat tak bertugas, Jenkins kemudian menjadi depresi dan yakin dia akan diserahkan kepada Uni Soviet setelah menyeberang ke Korea Utara.

Baca juga : Korea Utara Perkuat Perbatasan yang Diterobos Tentara Pembelot

Dia kemudian dikembalikan ke Amerika Serikat sebagai bagian dari pertukaran tahanan selama Perang Dingin.

"Saya tahu saat itu saya tak berpikiri jernih dan banyak keputusan saya tak masuk akal jika dilihat saat ini. Namun, satu itu ada alasan logis yang membuat perbuatan saya tak terhindarkan," kaya Jenkins dalam buku memoarnya "The Reluctant Communist: My Desertion, Court-martial, and 40-year Impronment in North Korea".

Begitu menyeberang perbatasan, Jenkins langsung mendapat pelecehan dan dia ditahan di sebuah ruangan bersama tiga pembelot asal AS lainnya selama delapan tahun.

Jenkins dan ketiga orang lainnya dipaksa menghapal buku ideologi karya Kim Il Sung, pendiri Korea Utara.

Mereka langsung mendapatkan pukulan saat melakukan kesalahan dalam menghapal isi buku karya Kim Il Sung itu.

Keempat pembelot itu sempat meloloskan diri pada 1966 dan meminta suaka kepada kedutaan besar Uni Soviet di Pyongyang. Permohonan mereka ditolak.

Setelah indoktrinasi selama enam tahun, keempat orang itu kemudian mendapatkan kewarganegaraan Korea Utara dan sejumlah pekerjaan.

Baca juga : Gagal Cegah Rekannya Membelot, Penjaga Perbatasan Korut Dihukum

Jenkins kemudian mengajar bahasa Inggris di Universitas Pyongyang dan pada 1982 muncul sebagai sosok bangsa Amerika yang jahat dalam film propaganda Korut "Unsung Heroes".

Penampilannya dalam film itu merupakan konfirmasi pertama bagi pemerintah AS bahwa Jenkins masih hidup.

Halaman:
Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com