Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Lalu, Perdagangan Senjata di Seluruh Dunia Meningkat

Kompas.com - 12/12/2017, 15:07 WIB

Pabrik senjata utama Jerman Krauss-Maffei misalnya, dan Rheinmetall, yang membuat kendaraan militer, mendapatkan keuntungan dari penjualan produk mereka di Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

Baca juga : SIPRI: Perdagangan Senjata Dunia Meningkat

"Meskipun demikian, sangat sulit untuk membuat hubungan langsung antara pembelian senjata besar dan perang yang sedang berlangsung," kata Aude Fleurant, Direkturt Program Bisnis Senjata dan Militer SIPRI.

"Namun, tentu saja ada kaitannya. Ada permintaan yang lebih besar untuk beberapa jenis amunisi senjata, rudal atau kendaraan darat, misalnya," tambah Fleurant

Peningkatan penjualan senjata di seluruh dunia, tambah dia, juga merupakan respon terhadap konflik yang sedang berlangsung. "Di beberapa daerah, ancaman yang dirasakan semakin meningkat."

Korea Selatan mempersenjatai diri

Korea Selatan adalah salah satu contohnya. Pada 2016, perusahaan Korea Selatan melaporkan kenaikan penjualan senjata sebesar 20,6 persen.

"Itu sangat jelas berkaitan dengan situasi keamanan di wilayah ini," kata Fleurant.

Korea Selatan merasa sangat terancam oleh provokasi nuklir tetangganya Korea Utara dan sebagai jawaban meningkatkan pengeluaran militernya.

Baca juga : Industri Militer Jepang Mulai Dilirik, Juga oleh Indonesia

Produsen senjata Korea Selatan yang terutama mendapat keuntungan dari situasi ini dengan menjual senjata ke kementerian pertahanan.

Peneliti SIPRI percaya China juga mungkin merupakan produsen senjata besar. Namun negara itu tidak muncul dalam statistik SIPRI, karena para peneliti tidak memiliki data yang dapat dipercaya mengenai perdagangan senjata China.

"Tapi kami berasumsi bahwa produsen persenjataan Cina termasuk dalam 20 besar dunia," Fleurant menegaskan.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com