Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota New York: Teroris Tidak Akan Menang

Kompas.com - 12/12/2017, 09:14 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC


NEW YORK, KOMPAS.com — Polisi menahan seorang pria yang melakukan percobaan serangan teror di sebuah stasiun bawah tanah, di bawah terminal bus, di New York, Amerika Serikat, Senin (11/11/2017) pagi waktu setempat.

"Teroris tidak akan menang," ucap Wali Kota New York Bill de Blasio setelah sebuah ledakan mengguncang kotanya saat keramaian orang memadati pusat transportasi.

Pelakunya, Akayed Ullah, seorang pria berusia 27 tahun, merupakan imigran asal Bangladesh.

Dia menderita sejumlah luka akibat ledakan bom pipa berteknologi rendah buatannya sendiri yang diikatkan ke tubuhnya.

Baca juga: Polisi New York: Terduga Pelaku Pengeboman Berasal dari Bangladesh

Tiga orang mengalami luka ringan ketika bom itu meledak di jalan stasiun bawah tanah.

Dalam foto yang beredar di sosial media, tampak seorang pria terkapar di jalan dengan bajunya yang robek dan terkoyak.

De Blasio meyakini dia sebagai satu-satunya pelaku dalam serangan itu.

Lalu, siapakah Ullah?

Akayed Ullah, meledakkan sebuah bom pipa buatan sendiri yang diikatkan ke tubuhnya, di stasiun kereta bawah tanah, di New York, Amerika Serikat, melukai tiga orang. (AFP) Akayed Ullah, meledakkan sebuah bom pipa buatan sendiri yang diikatkan ke tubuhnya, di stasiun kereta bawah tanah, di New York, Amerika Serikat, melukai tiga orang. (AFP)
Dilansir dari BBC, rumah pelaku yang berada di wilayah terpadat di New York, Brooklyn, kini sedang dicari petugas.

Dia bekerja di perusahaan listrik. Ullah memilih pindah ke AS dengan menggunakan visa keluarga pada 2011.

Pemerintah Bangladesh mengklaim Ullah tak memiliki catatan kriminal di negara asalnya yang dikunjungi terakhir olehnya pada September.

 

Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, menyatakan, permintaan Presiden AS Donald Trump terkait pembersihan imigran yang berbahaya telah dilakukan.

Menurut dia, Ullah tidak akan pernah diizinkan masuk ke AS.

"Serangan ini menggarisbawahi perlunya Kongres bekerja sama dengan Presiden mengenai reformasi imigrasi yang meningkatkan keamanan nasional dan keamanan publik," tambahnya dalam sebuah konferensi pers.

Baca juga: Pelaku Mengebom Terminal Bus Manhattan untuk Balas Dendam

Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan, banyak orang yang menargetkan New York sebagai sasaran teror untuk melawan demokrasi dan kebebasan.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com