Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2017, 22:18 WIB
|
EditorArdi Priyatno Utomo

NEW YORK, KOMPAS.com - Kepolisian New York (NYPD) memastikan identitas pelaku pengeboman terminal bus di Manhattan, Amerika Serikat (AS), Senin (11/12/2017).

Diwartakan Associated Press via Daily Mail, pelaku diketahui bernama Akayed Ullah dan berasal dari Bangladesh.

Dari kartu identitasnya, Ullah tinggal di Brooklyn selama tujuh tahun terakhir, dan berusia 27 tahun.

"Pelaku mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya," demikian pernyataan NYPD seperti dilansir Washington Post.

Mantan Kepala NYPD, Bill Bratton, kepada MSNBC berkata, pengeboman itu sudah jelas merupakan aksi terorisme.

Baca juga : Bom Meledak di Terminal Bus Manhattan

"Sebab, pelaku melakukannya atas nama kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)," ucap Bratton.

CNN mewartakan, bom yang diduga berbentuk pipa itu awalnya tidak ditujukan di Terminal Bus Pelabuhan Manhattan. Ada kemungkinan bom tersebut meledak secara prematur.

Motivasi si pelaku masih belum diketahui.

Hanya, Daily Mail memberitakan dugaan sementara, aksi itu merupakan bentuk reaksi pasca-keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pekan lalu (7/12/2017).

"Bom itu merupakan bom rakitan dengan teknologi rendah. Namun bisa menimbulkan kerusakan dan korban jiwa yang besar jika meledak sesuai dengan yang diinginkan," demikian reportase CNN via Daily Mail.

Gubernur Manhattan Andrew Cuomo, dan Wali Kota New York Bill de Blasio sama-sama mengutuk aksi yang dilakukan Ullah.

"Ini New York. Realitas membuktikan kota ini sering menjadi tempat melawan demokrasi dan kemerdekaan," kecam Cuomo dilansir AFP.

"Ini jelas perilaku teroris. Untunglah pelaku tidak berhasil mendapatkan tujuannya," tambah De Blasio.

Selain Ullah, tiga orang dilaporkan mengalami luka minor.

Sebelumnya, sebuah bom meledak di 42nd Street dan 8th Avenue yang dekat dengan Times Square.

Baca juga : Polisi New York: Terduga Pelaku Pengeboman Berasal dari Bangladesh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com