WASHINGTON, KOMPAS.com - Keputusan presiden dan warga Palestina yang menolak bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence disebut justru menjauhkan peluang membahas masa depan wilayah negara tersebut.
Kritikan tersebut disampaikan Sekretaris Press untuk Wapres AS, Alyssa Farah pada Minggu (10/12/2017).
"Pemerintah AS tidak akan terpengaruh dan akan tetap berupaya mencapai perdamaian antara Israel dengan Palestina," kata Farah dilaporkan Jerusalem Post.
Sebelumnya pada Sabtu (9/12/2017), Presiden Palestina Mahmoud Abbas melalui ajudannya mengatakan tidak ada rencana menggelar pertemuan dengan wapres AS menyusul pengakuan kontrovesial soal Yerusalem.
Baca juga: PM Israel Minta Rakyat Palestina Menerima Keputusan Trump
"Tidak akan ada pertemuan dengan wapres AS di Palestina. Mereka sudah melewati batas dengan membuat pengakuan terhadap Yerusalem," kata Penasihat Diplomatik Palestina Majdi al-Khaldi kepada AFP.
Gedung Putih pada Kamis (7/12/2017) telah memperingatkan pembatalan pertemuan yang semula dijadwalkan pada akhir Desember ini di Tepi Barat justru akan menjadi kontraproduktif.
Namun menurut Gedung Putih, Presiden Abbas sedang berada di bawah tekanan domestik sehingga menghindari pertemuan dengan AS.
Sebelumnya, petinggi senior di partai Fatah, Jibril Rajoub mengatakan bahwa Wakil Presiden AS tidak akan diterima di Palestina.
Baca juga: Presiden Palestina Tolak Bertemu Wakil Presiden AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.