Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Israel-Palestina (3): Sejumlah Konflik Awal di Palestina

Kompas.com - 11/12/2017, 08:00 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KOMPAS.com — Pada 1920, ulama besar Yerusalem, Mohammad Amin al-Husayni (1897-1974), menjadi pemimpin gerakan Palestina Arab dan memainkan peranan penting dalam gerakan-gerakan awal menentang Deklarasi Balfour dan imigrasi masif bangsa Yahudi ke Palestina.

Namun, kerusuhan besar pertama di wilayah Mandat Palestina sudah terjadi pecah pada 1-7 Mei 1921 yang dikenal dengan Kerusuhan Jaffa.

Awalnya kerusuhan ini dipicu sengketa dua kelompok warga Yahudi yang kemudian melebar hingga melibatkan kelompok penduduk Arab.

Kerusuhan ini berawal saat Partai Komunis Yahudi pada 1 Mei 1921 mengajak bangsa Arab dan Yahudi menggulingkan kekuasaan Inggris di Palestina dan mendirikan sebuah negara Palestina yang berafiliasi dengan Uni Soviet.

Baca juga: Pernyataan Trump Merusak Upaya Perdamaian Israel dan Palestina

Partai menyampaikan niat ini dalam sebuah parade dari kota Jaffa ke Tel Aviv saat merayakan Hari Buruh Sedunia atau May Day.

Parade ini melintasi sebuah perkampungan bernama Manshiyya yang berpenghuni campuran Arab dan Yahudi.

Ternyata ada parade May Day lain yang dilakukan kelompok pesaing dari Tel Aviv, Ahdut HaAvoda.

Kelompok ini melakukan parade tanpa memberi tahu polisi dan saat kedua kelompok bertemu, bentrokan tak terelakkan.

Polisi berusaha memisahkan sekitar 50 pengunjuk rasa komunis. Sementara warga Arab Kristen dan Islam ikut campur membantu polisi melawan orang Yahudi. Insiden ini dengan cepat menyebar ke bagian selatan kota.

Warga Arab di Jaffa yang mengira terjadi pemukulan terhadap saudara-saudaranya datang sambil membawa berbagai senjata menyerang permukiman Yahudi.

Selanjutnya kerusuhan berlanjut selama beberapa hari di beberapa kota, seperti Rehovot, Kfar Sava, Petah Tikva, dan Hadera.

Kerusuhan itu berakhir pada 7 Mei 1921 dan mengakibatkan 47 orang Yahudi dan 48 orang Arab tewas. Selain itu, 146 orang Yahudi dan 73 warga Arab terluka.

Baca juga: Soal Yerusalem, Jokowi Telepon Presiden Palestina 

Ribuan warga Yahudi Jaffa akhirnya meninggalkan kota itu dan mencari perlindungan di Tel Aviv yang pada saat itu masih didominasi tenda dan rumah-rumah sementara di tepi pantai.

Salah satu akibat dari kerusuhan Jaffa ini adalah pembentukan Haganah, pasukan paramiliter Yahudi. Haganah inilah yang menjadi cikal bakal angkatan bersenjata Israel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com