Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yohan Rubiyantoro
Penulis Sahabat Keluarga

PhD Student, School of Education, University of Nottingham, Inggris.

Di Inggris, Orangtua Telat Jemput Anak Sekolah Bisa Kena Denda

Kompas.com - 10/12/2017, 06:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

MENGANTAR dan menjemput anak sekolah adalah hal yang amat penting di Inggris. Hal ini menjadi tanggung jawab besar para orangtua karena menyangkut keamanan dan keselamatan siswa.

Orangtua yang telat menjemput anaknya hingga lebih dari 30 menit didenda 60 pound atau sekitar Rp 1 juta. Orangtua yang menolak bayar denda dapat dituntut ke pengadilan, bahkan diancam penjara.

Aturan ini sejatinya diperkenalkan sejak 2015 oleh beberapa pemerintah kota di Inggris, antara lain West Midlands, Hampshire dan Essex. Kini mulai banyak sekolah yang menerapkannya.

Bulan lalu, sebuah sekolah di wilayah Oldham Manchester menjadi perbincangan para orangtua siswa di Inggris. Sebab, sekolah tersebut mengenakan denda 1 pound (kira-kira Rp 18.000) per 1 menit keterlambatan menjemput siswa. Wow!

Kewajiban orangtua mengantar dan menjemput putra-putri mereka berlaku bagi siswa nursery (Kelompok Bermain) hingga Years 6 atau setara kelas 6 sekolah dasar.

Di atas jenjang tersebut, para siswa boleh berangkat dan pulang sekolah tanpa didampingi orangtua. Sekolah dimulai pukul 09.00, dan selesai hingga pukul 15.00.

Tiverton School, sekolah anak saya yang terletak di Birmingham, juga menerapkan denda serupa. Bila orangtua telat menjemput anak lebih dari 30 menit maka kami harus membayar denda.

Bahkan, apabila kami tiga kali telat menjemput, sekolah akan melaporkan kepada City Council (Dinas Pendidikan). Lantas, mereka akan mengirimkan petugas sosial ke rumah untuk memberikan penyuluhan parenting. Sebab, anak kami akan dianggap left behind children atau anak yang memiliki masalah sosial.

Untungnya, selama lebih dari satu tahun menyekolahkan kedua anak, saya dan istri belum pernah telat menjemput lebih dari 30 menit. Sebagai sekolah dengan predikat Outstanding dari OFSTED (semacam Badan Akreditasi Sekolah), Tiverton amat tegas soal antar-jemput siswa.

Hal ini sudah ditegaskan pengelola sekolah sejak awal pendaftaran. Apabila kedua orangtua bekerja dan tak dapat mengantar dan menjemput anak setiap hari, mereka dapat mewakilkannya kepada kerabat atau orang lain, dan mereka harus menyerahkan data orang tersebut kepada sekolah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com