BAGHDAD, KOMPAS.com - Pemerintah Irak berusaha mencari dana untuk membangun kembali kota-kota yang berhasil direbut dari kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pasukan pemerintah, yang didukung Amerika Serikat (AS), dan paramiliter Syiah, berhasil membebaskan 95 persen wilayah Irak dari ISIS.
Terakhir, pasukan gabungan berhasil merebut Kota Rawa pada 17 November lalu.
Rawa, yang terletak di lembah Sungai Eufrat itu diklaim sebagai basis pertahanan terakhir ISIS di Irak.
Dilansir Arab News Sabtu (9/12/2017), Menteri Perencanaan Irak, Salman Jumalili menyatakan, mereka membutuhkan dana setidaknya 100 miliar dolar AS selama 10 tahun ke depan dengan pinjaman dimulai pada 2018.
Baca juga : Irak Lancarkan Operasi Militer di Gurun untuk Usir ISIS
Jumlah itu setara dengan sekitar Rp 1.354 triliun.
Dalam rapat kabinet yang digelar Rabu (6/12/2017), Jumalili menyatakan dana itu tidak sekedar digunakan untuk rekonstruksi bangunan yang hancur karena perang.
Namun juga mengembangkan sekolah, rumah sakit, maupun mengaktifkan lagi denyut ekonomi di kota yang berhasil dibebaskan.
Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga yang masih masuk ke dalam usia produktif.
"Irak berharap kepada komunitas internasional untuk mendukung kami dalam merekonstruksi dan mengembangkan kota yang berhasil terlepas," kata Jumaili.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.