Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Milik AS Ini Diklaim Dapat Lumpuhkan Rudal Korea Utara

Kompas.com - 08/12/2017, 14:03 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN


WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, secara agresif terus mengembangkan misil yang bisa mencapai daratan Amerika Serikat.

Tantangan tersebut harus dihadapi pemerintah AS. Sebuah laboratorium militer di New Mexico menjadi jawaban atas tantangan tersebut.

Dilansir dari CNN, Kamis (7/12/2017), laboratorium militer tersebut pernah mengembangkan senjata baru bernama CHAMP, sebuah proyek pengembangan rudal terdepan dengan gelombang pendek berkekuatan listrik tinggi.

Juru bicara badan laboratorium penelitian Angkatan Udara AS, James Fisher, mengatakan senjata gelombang pendek berkekuatan tinggi diyakini dapat dikirim melalui rudal jelajah udara.

Baca juga : Uji Coba Rudal Korea Utara Ancam Keselamatan Penerbangan Komersial

Menurutnya, rudal jelajah dengan sistem CHAMP dapat terbang ke wilayah udara musuh di ketinggian yang rendah. Kemudian, mengirimkan getaran kuat berupa energi elektromagnetik.

Dengan begitu, sistem komando dan kontrol elektronik musuh akan macet. Namun, para analis menilai rudal jelajah tersebut dapat jatuh dan turun di laut.

Fisher menyatakan Angkatan Udara AS pernah menguji coba sistem CHAMP pada 2012, di Utah, Delaware.

Namun, Angkatan Udara AS menyatakan CHAMP tidak dikembangkan secara khusus untuk menghadapi ancaman Korea Utara.

Baca juga : AS: Jika Terjadi Perang, Korea Utara Akan Hancur Lebur

Namun, David Deptula, yang pernah mengepalai intelijen Angkatan Udara AS, meyakini senjata tersebut efektif untuk melawan serangan Korea Utara.

Pensiunan intelijen Angkatan Udara AS, Kolonel Cedric Leighton pernah menyatakan, CHAMP bisa membalikkan keadaan terhadap ancaman Korut.

"Senjata itu dapat berguna untuk menghadapi ancaman Korea Utara karena tidak memerlukan pasukan yang bergerilya di darat," ucapnya.

Baca juga : Misil Terbaru Korea Utara Bisa Menjangkau Washington DC

Dia menuturkan CHAMP tidak membutuhkan pasukan khusus operasi militer, sehingga tidak memerlukan serangan bom kinetis.

"Intinya, tidak ada satu orang pun di pihak musuh yang akan kehilangan nyawa," ucapnya.

Leighton berpendapat sistem CHAMP bisa melumpukan rudal Korea Utara di landasan peluncuran, maupun ketika sudah meluncur di udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com