ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan keras mengecam langkah politik Presiden AS, Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dia menilai, pengakuan dari Gedung Putih bakal membuat dunia kembali jatuh dalam aksi teror.
"Tindakan bodoh ini hanya akan merusak perdamaian, dan menjadi dorongan bagi kelompok teroris," kecam Erdogan dalam pertemuannya dengan Raja Jordania, Abdullah II, di Ankara, seperti dikutip Arab News Rabu (6/12/2017).
Trump, lanjut Erdogan, telah membuat kawasan Timur Tengah terancam jatuh ke dalam konflik senjata.
Baca juga : Trump Akui Kedaulatan Israel dengan Ibu Kota Yerusalem
"Hei Trump, apa yang Anda inginkan?! Pendekatan macam apa ini?! Seorang pemimpin seharusnya mengupayakan perdamaian, bukan menaikkan tensi!" kecam Erdogan dikutip AFP Kamis (7/12/2017).
Raja Abdullah II sependapat dengan Erdogan. "Tidak ada solusi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota dua negara," katanya.
Abdullah, yang mendapat telepon langsung dari Trump tentang rencananya memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, berkata bahwa Yerusalem merupakan kunci penting perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Yerusalem juga kunci stabilitas kawasan Timur Tengah. Hak-hak rakyat Palestina di Yerusalem yang diabaikan bisa memicu langkah terorisme," kata Abdullah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.