Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plot Pembunuhan Perdana Menteri Inggris dari Masa ke Masa

Kompas.com - 07/12/2017, 12:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky

LONDON, KOMPAS.com - Rabu (6/12/2017), Biro Keamanan Inggris (MI5) menggagalkan rencana pembunuhan terhadap Perdana Menteri Theresa May.

Kedua tersangka diduga akan melakukan aksinya dengan menggunakan sebuah bom yang disamarkan dalam tas dan pisau.

Bom digunakan untuk meledakkan gerbang kantor perdana menteri sebelum kemudian tersangka menyerang menggunakan pisau.

Dilansir dari Sky News, May bukan perdana menteri pertama yang ingin dibunuh. Siapa saja mereka?

Perdana Menteri Inggris Spencer Perceval yang terbunuh pada 1812Sky News Perdana Menteri Inggris Spencer Perceval yang terbunuh pada 1812

  • Spencer Perceval

Perceval menjadi satu-satunya perdana menteri Inggris yang berhasil dibunuh dalam sebuah plot.

Menjabat sejak Oktober 1809, Perceval dibunuh dengan cara ditembak di dada pada 11 Mei 1812 di lobi Majelis Tingkat Rendah (House of Commons).

Pembunuhnya bernama John Bellingham, mantan pengusaha yang menaruh dendam terhadap pemerintahan Perceval karena tidak berbuat apa-apa ketika Bellingham ditahan di Rusia.

Bellingham lalu dijatuhi hukuman gantung pada beberapa pekan setelah Perceval dibunuh.

Baca juga : Theresa May Jamin Hak Warga UE di Inggris

 

Mantan Perdana Menteri Inggris, Herbert AsquithSky News Mantan Perdana Menteri Inggris, Herbert Asquith

  • Herbert Asquith

Menjabat pada periode 1908-1916, Asquith diduga menjadi target pembunuhan dari kelompok milisi perempuan.

Itu setelah adanya laporan dua perempuan tengah berlatih menembak pada September 1909.

Seorang informan mewanti-wanti Scotland Yard bahwa pelaku merupakan petugas piket Majelis Tingkat Rendah. Namun, polisi tidak berhasil melacak mereka.

Mantan Perdana Menteri Inggris, David Lloyd GeorgeSky News Mantan Perdana Menteri Inggris, David Lloyd George

  • David Lloyd George

Suksesor Asquith yang menjabat pada periode 1916-1922, George mendapat berbagai ancaman pembunuhan sepanjang 1917.

Di antaranya dilakukan oleh milisi perempuan, Alice Wheeldon, putrinya Winnie, dan menantunya Alfred. Mereka kemudian dipenjara karena berusaha meracuni George.

Pasca-lengser 1923, George kembali menjadi sasaran pembunuhan dari kelompok fanatik Turki saat menghadiri sebuah konferensi di Jerman.

Baca juga : Pasca-Brexit, Persaingan Perebutan Kursi Perdana Menteri Inggris Memanas

 

Mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, memberikan tanda kemenanganAFP Mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, memberikan tanda kemenangan

  • Winston Churchill

Pemimpin Inggris di masa Perang Dunia II sering menjadi sasaran pembunuhan Nazi Jerman.

Salah satu plot pembunuhan legendaris yang menimpa Churchill terjadi pada 1943 dengan melalui sebatang cokelat yang bisa meledak.

Perakit bom memasang bom dalam sebuah lapisan tipis cokelat hitam. Dokumen plot itu dirilis ke publik pada 2013, atau 70 tahun kemudian.

Selain Churchill, Adolf Hittler juga berusaha melenyapkan Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin, maupun Presiden Amerika Serikat (AS) Franklin Roosevelt.

Dalam sebuah konferensi para pemimpin Sekutu di Teheran, Iran, Nazi melancarkan operasi dengan sandi Operasi Long Jump.

Namun, operasi yang berbasis pada agen Schutzstaffel (SS) itu berhasil digagalkan oleh mata-mata Soviet.

Baca juga : PM Inggris akan Telepon Presiden Trump Soal Yerusalem

Mantan Perdana Menteri Inggris, Alec Douglas-HomeSky News Mantan Perdana Menteri Inggris, Alec Douglas-Home

  • Alec Douglas-Home

Hanya setahun menjadi perdana menteri pada Oktober 1963-Oktober 1964, Home menjadi pemimpin Inggris yang tidak mendapat plot pembunuhan.

Meski begitu, politisi asal Partai Konservatif sempat akan diculik oleh sekelompok mahasiswa sayap kiri.

Ketika berada di rumahnya di Skotlandia, pintu Home digedor oleh para mahasiswa yang berniat menculiknya.

Home tidak kurang akal. Dia berdalih akan membereskan beberapa barang dahulu, dan mengajak penculiknya minum bir.

Lucunya, setelah minum bir, para penculik Home menggagalkan niat mereka.

Margaret ThatcherJOHNNY EGGITT/AFP Margaret Thatcher

  • Margaret Thatcher

Perempuan paling berpengaruh di dunia pada dekade 1980-an itu sempat terluka ketika sebuah bom meledak di Brighton Grand Hotel pada 1984.

Saat itu, berlangsung konferensi Partai Konservatif.

Akibat ledakan tersebut, lima orang, termasuk anggota parlemen Sir Anthony Berry, terbunuh dan melukai 31 orang yang lain, termasuk di dalamnya Thatcher.

Meski terluka, Thatcher yang kemudian dijuluki Si Perempuan Besi sempat membuka sesi lanjutan konferensi Tory, julukan Partai Konservatif, beberapa hari kemudian.

Si pelaku, Patrick Magee, menerima delapan vonis seumur hidup.

Namun, pada 1999, Magee dibebaskan melalui Perjanjian Good Friday.

Baca juga : Beasiswa untuk Mengenang Margaret Thatcher, Siapa Mau?

 

Mantan Perdana Menteri Inggris, John Major, dan istrinya NormaJOHNNY EGGITT/AFP Mantan Perdana Menteri Inggris, John Major, dan istrinya Norma

  • John Major

Mantan perdana menteri era 1990-1997 itu tengah menggelar rapat kabinet pada 1991 tatkala Downing Street 10 meledak.

Ledakan itu disebabkan mortar yang diluncurkan IRA, organisasi pemberontak yang menginginkan kemerdekaan Irlandia Utara.

Major dan para menterinya selamat karena mereka berada di ruangan anti-ledakan. Meski begitu, taman di Downing Street 10 hancur lebur.

David CameronReuters David Cameron

  • David Cameron

Pendahulu Theresa May ini menjadi plot pembunuhan Taliban ketika hendak mengunjungi militer Inggris di Provinsi Helmand, Afghanistan, pada 2010.

Sebuah telepon yang diterima Cameron mengisyaratkan pemimpin 51 tahun itu akan diserang menggunakan granat berpeluncur roket (RPG) ketika di atas helikopter.

Aksi Taliban diketahui dan digagalkan oleh intelijen Inggris. Sementara Cameron menangguhkan rencananya ke Helmand.

Dalam pernyataannya, Taliban berujar Cameron "beruntung" bisa lolos dari plot pembunuhan.

Baca juga : Cameron Kecam Penyebaran Kebencian Pasca-Brexit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com