Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2017, 10:05 WIB
|
EditorVeronika Yasinta


WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang akan diumumkan pada Rabu (6/12/2017) waktu setempat.

Kendati kebijakan itu dilakukan secara hati-hati, keputusan tersebut mengabaikan peringatan yang bisa memicu lonjakan kekerasan di Timur Tengah.

Dilansir dari AFP, Rabu (12/6/2017), pejabat senior AS menyatakan, Trump akan membuat sebuah pengumuman penting di Gedung Putih sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

"Dia akan mengatakan Pemerintah AS mengakui Yerusalem adalah ibu kota Israel," kata seorang pejabat senior pemerintah yang berbicara tanpa menyebut nama.

Baca juga : Menlu Panggil Dubes AS, Tanya Aksi Trump Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

"Dia memandang ini sebagai pengakuan atas sejumlah fakta, termasuk fakta sejarah dan fakta modern," ucapnya.

Trump juga dikabarkan akan memerintahkan pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Perlu beberapa waktu menemukan lokasi yang tepat guna mengatasi masalah keamanan, merancang fasilitas baru, mendanainya, dan membangunnya," kata pejabat tersebut yang mengindikasikan langkah tersebut tidak dilakukan dengan segera.

"Pemindahan memerlukan waktu bertahun-tahun, tidak dalam bulan. Hal ini memang memakan waktu," tambahnya.

Baca juga: Liga Arab: Pengakuan AS Terkait Yerusalem Bisa Picu Kekerasan

Status Yerusalem merupakan isu sentral dalam konflik Israel-Palestinadengan kedua belah pihak mengklaim kota itu sebagai ibu kota mereka.

Para pemimpin Arab Saudi, Mesir, Jordania, Uni Eropa, Perancis, Jerman, dan Turki memperingatkan Trump untuk tidak mengumumkan pengakuannya terkait Yerusalem.

Untuk mengantisipasi demonstrasi yang meluas, pejabat Pemerintah AS diminta menghindari Kota Tua Yerusalem dan Tepi Barat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com