Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Tolak Deportasi Pencari Suaka, 222 Penerbangan Dibatalkan

Kompas.com - 05/12/2017, 23:05 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Selama bulan Januari hingga September, tercatat sudah lebih dari 200 penerbangan dibatalkan oleh pilot karena menolak menerbangkan pesawat.

Pilot menolak menerbangkan pesawat yang salah satu atau lebih penumpangnya adalah pencari suaka yang dideportasi ke daerah konflik.

Kru penerbangan mengatakan mereka tidak ingin terlibat dalam upaya pemulangan orang-orang ke daerah yang tengah dilanda konflik, seperti Afghanistan, di mana nyawa mereka bisa terancam.

Baca juga: Seorang Pilot di AS Bawa Pistol Berpeluru Saat Masuk ke Bandara

Dikutip dari The Independent, tercatat mencapai 222 penerbangan, menurut data pemerintah Jerman, yang dibatalkan, dengan 140 di antaranya berangkat dari bandara Frankfurt.

Dan sebanyak 85 penerbangan adalah dari maskapai Lufthansa maupun anak perusahaannya, Eurowings.

Jerman memang menjadi tujuan populer bagi mereka yang datang dari luar negeri untuk mendapat suaka.

Kanselir Jerman, Angela Merkel mengadopsi sikap permisif terhadap para imigran pada puncak krisis yang terjadi baru-baru ini dan juga pada 2015.

Sekitar 1,5 juta orang telah memasuki negara Jerman, di mana sepertiganya berasal dari negara Uni Eropa lainnya.

Menurut media harian nasional Jerman, Die Welt, kantor federal untuk migrasi dan pengungsi telah memutuskan lebih dari 388.000 kasus suaka hingga pertengahan tahun ini.

Salah satu kasus penolakan pilot untuk menerbangkan pesawat yang mengangkut penumpang yang menghadapi deportasi terjadi di Inggris.

Saat itu pilot British Airways menolak menerbangkan pesawat yang membawa Samim Bigzad yang akan dideportasi ke Afghanistan.

"Anda tidak akan membawanya. Saya tidak akan terbang. Kehidupan seseorang dipertaruhkan di sini," kata pilot.

Baca juga: Pilot Angkatan Udara AS Berkurang Sebanyak 2.000 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com