Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2017, 21:10 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte secara resmi memberi label pemberontak komunis yang ada di negaranya sebagai teroris.

Juru bicara kepresidenan pada Selasa (5/12/2017) mengatakan, beberapa pekan sebelumnya presiden juga telah memerintahkan untuk menghentikan upaya perundingan damai dengan kelompok pemberontak komunis.

Meski diperintahkan presiden, namun pengesahan label organisasi teroris kepada dua kelompok komunis tersebut masih membutuhkan persetujuan dari pengadilan.

Baca juga: Batalkan Pembicaraan Damai, Duterte Siap Perang Lawan Pemberontak?

Dalam surat perintah yang ditandatangani Presiden Duterte tersebut ditujukan kepada Partai Komunis Filipina (CPP), termasuk 3.800 angkatan bersenjata mereka, serta kelompok Tentara Rakyat Baru (NPA).

Duterte menyebut keduanya telah melakukan tindakan kekerasan terus menerus.

Perintah presiden tersebut sekaligus menguatkan klasifikasi yang telah dikeluarkan AS pada 2002 yang menyebut kedua kelompok tersebut sebagai organisasi teroris asing.

Pemerintah Filipina telah melakukan berbagai upaya damai dengan kedua kelompok tersebut. Termasuk saat membebaskan pemimpin pemberontak yang dipenjara dan menemuinya di istana kepresidenan.

Namun proses perdamaian kembali memburuk setelah terjadi serangan mematikan yang menargetkan tentara dan polisi Filipina.

Kelompok komunis telah melancarkan pemberontakan di Filipina sejak tahun 1968. Perundingan damai pun telah dilakukan selama tiga dekade.

Pendeklarasian kelompok teroris tersebut disambut baik militer Filipina karena memungkinkan diambilnya tindakan tegas kepada kelompok tersebut dan pihak-pihak yang ada di belakang mereka.

"Sekarang kami tidak perlu ragu dan dengan segala sumber daya yang ada untuk mengatasi tindak kriminal dari para teroris ini," kata juru bicara militer Filipina Mayor Jenderal Restituto Padilla dilansir AFP.

Baca juga: Duterte Deklarasikan Marawi Sudah Dibebaskan dari Teroris

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com