Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Ubah Tepi Barat Menjadi "Tempat Sampah"

Kompas.com - 05/12/2017, 15:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

YERUSALEM, KOMPAS.com - Sebuah laporan yang dikeluarkan lembaga pengawas HAM menyatakan Israel menjadikan Tepi Barat sebagai tempat pembuangan limbah.

Laporan yang dirilis Selasa (5/12/2017) menyatakan, Israel mendirikan 15 fasilitas pengolahan sampah di Tepi Barat untuk mendaur ulang limbah yang diproduksi di dalam Israel.

Enam dari 15 fasilitas itu mengolah limbah beracun yang bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan di sekitar masyarakat Palestina.

Limbah yang beracun termasuk limbah medis, biologi, limbah cair dari industri farmasi dan kimia, serta limbah minyak, dan besi.

"Israel sudah mengubah Tepi Barat sebagai tempat sampah," kecam peneliti B'Tselem, Adam Aloni, dalam konferensi pers seperti dilansir Al Jazeera.

Baca juga : Trump Tunda Pengumuman Pemindahan Kedubes AS di Israel

Aloni menyatakan, aksi yang dilakukan Israel telah melanggar hukum internasional.

"Zona Pengorbanan"
Setiap tahunnya, Israel memproduksi 350.000 metriks ton yang sebagian besar merupakan limbah beracun.

Limbah itu tidak bisa diolah di dalam negeri. Sebab, dibutuhkan biaya besar untuk mendirikan fasilitas pengolahan limbah yang sesuai dengan regulasi perlindungan lingkungan Israel.

B'Tselem memaparkan dalam laporannya, karena itu Israel mencari sebuah daerah yang bisa "dikorbankan".

Tepi Barat memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan Israel. Mereka pun menggunakan kekuasaannya kepada warga Palestina yang tidak mempunyai hak untuk memprotes tindakan Israel.

Tepi Barat, yang tunduk pada hukum militer Israel sejak 1967, menjadi daerah favorit pembuangan limbah sehingga ongkos pengolahannya menjadi lebih murah.

Baca juga : Suriah Hancurkan 2 Rudal yang Diluncurkan Israel

"Sejauh ini, belum ada data sahih mengenai jenis polutan, cara penanganan, maupun dampak yang ditimbulkan," beber Aloni.

Penjajahan De-facto
Menggunakan Tepi Barat sebagai "tempat sampah", namun Israel melarang warga Palestina mendirikan infrastruktur strategi. Seperti pabrik pengolahan limbah.

"Israel menggunakan daerah itu seenak mereka sendiri. Ini merupakan penjajahan de-facto," kecam Aloni.

Ketua peneliti lapangan B'Tselem, Karem Jubaren menyatakan, masyarakat Palestina di Tepi Barat tidak pernah diberi tahu limbah jenis apa yang dibuang ke daerah mereka.

Akibatnya, mereka sering mengeluh mencium bau yang tidak enak, hingga kesulitan bernapas.

Namun, masyarakat terlalu takut untuk mengecam tindakan perusahaan Israel yang sering membuang limbah ke Tepi Barat.

"Israel mengekspolitasi Tepi Barat demi keuntungan mereka, dan mengabaikan kebutuhan utama warga Tepi Barat," keluh Jubaren.

Baca juga : Demi Hindari Atlet Israel, Pegulat Iran Diperintahkan untuk Kalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com