Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Tidur Siang, Bocah di Malaysia Disiksa

Kompas.com - 05/12/2017, 14:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Seorang anak laki-laki di Malaysia menerima penyiksaan di daerah sekitar kemaluannya oleh pengasuh tempat penitipan anak.

Bocah berusia empat tahun itu disiksa pada 17 November di penitipan anak Sungai Buloh.

Kepada The Star Online, Selasa (5/12/2017), ayah bocah itu menceritakan, awalnya dia baru saja dimandikan neneknya setelah dijemput dari tempat penitipan.

Ayahnya terkejut karena terdapat memar dan tanda merah di sekitar kemaluan anaknya.

"Saat kami menanyakan mengapa ada bekas seperti itu, dia berkata dijepit gurunya sebagai hukuman karena tidak tidur siang," ujar si ayah bocah tersebut.

Pria berusia 23 tahun itu kemudian membawa anaknya ke dokter.

Baca juga: Selama 8 Tahun, Remaja di AS Terlibat Kasus Pelecehan 50 Anak

Dari hasil pemeriksaan dokter, anaknya menderita luka dan bengkak yang terdapat di sekitar kemaluan sebagai akibat dari cubitan menggunakan kuku.

Si ayah kemudian mencoba mencari tahu kepada pengasuh yang menangani anaknya via pesan pendek.

Awalnya, pengasuh itu mengaku tidak tahu tentang luka yang dialami korban dan meminta sang ayah mengecek kamera pengawas.

Tidak puas dengan jawaban si pengasuh, ayah bocah itu langsung mendatangi penitipan anak Sungai Buloh.

Pengasuh itu lalu menyatakan bahwa anaknya terluka setelah bermain dengan anak-anak yang lain.

Namun, ketika ayah korban mengancam bakal melaporkannya ke polisi, barulah si pengasuh mengaku dia sudah menyiksa anaknya.

Baca juga: Anak Perempuan Rohingya Terpaksa Menikah demi Dapat Jatah Makanan

Si pengasuh itu juga memohon kepada keluarga korban agar tidak memprosesnya secara hukum.

Saat ini, keluarga bocah tersebut melayangkan gugatan hukum ke tempat penitipan anak.

Kepala Departemen Keluhan dan Pelayanan MCA Datuk Seri Michael Chong mengaku sangat prihatin dengan perlakuan yang diterima si anak.

Chong berujar, bulan lalu, ada seorang anak perempuan yang mencekik adiknya.

Ternyata, aksi itu merupakan kebiasaan yang diterimanya dari pengasuh sebuah tempat penitipan anak karena anak perempuan itu sering dihukum lantaran terlalu berisik.

"Untung saja, orangtuanya langsung melihat kejadian itu dan mencegah bencana yang akan terjadi," ujar Chong.

Chong mengimbau kepada para orangtua agar selektif dan hati-hati dalam memilih tempat penitipan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com