Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijual, Perempuan Rohingya Jadi Budak Seks di Bangladesh

Kompas.com - 04/12/2017, 12:25 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Al Jazeera


DHAKA, KOMPAS.com - Beberapa perempuan Rohingya di penampungan Cox's Bazar, Bangladesh, telah dijual sebagai budak seks.

Dilansir dari Al Jazeera, Minggu (3/12/2017), remaja berusia 15 tahun, Khartoun, bukan nama sebenarnya, menceritakan kisahnya yang dijual menjadi budak seks ketika sampai di Bangladesh.

Dengan perahu, dia melarikan diri dari operasi militer yang brutal di Myanmar.

Dia sendirian, ibu, ayah, dan kakaknya terbunuh saat kebakaran melalap desanya, dalam operasi militer di Myanmar.

Khartoun tiba di Bangladesh pada September lalu, sementara dua perempuan lain menyusulnya di pantai dan mengatakan akan membantunya.

Baca juga : Bangladesh Bakal Ubah Salah Satu Pulaunya Jadi Penampungan Rohingya

"Mereka berkata padaku jika aku pergi bersama mereka, mereka akan menjagaku dan menjodohkanku dengan seorang pria," katanya.

Namun, dia malah dikunci selama tiga pekan dan dijual kepada seorang pria Bangladesh, yang kemudian memerkosanya dan melecehkannya secara seksual selama 12 hari.

"Pria itu berkata akan mencekikku dan menikamku. Dia terus bilang akan membunuhku," ucapnya.

Pria yang membeli Khartoun telah mengembalikannya kepada perempuan yang menjualnya selama 12 hari. Mereka meninggalkannya di tenda penampungan di Kutupalong, tempatnya tinggal sekarang.

Baca juga : Anak Perempuan Rohingya Terpaksa Menikah demi Dapat Jatah Makanan

Sementara itu, agensi bantuan setempat menyebut aksi perdagangan tersebut telah memakan korban tewas karena diserang oleh kelompok kriminal.

Organisasi yang enggan disebutkan namanya itu, mengatakan beberapa perempuan Rohingya diculik oleh para pedagang manusia mulai usia 13 tahun.

PBB dan agensi bantuan menyebut perdagangan seks di penampungan pengungsi Rohingya makin memburuk, dengan gelombang pengungsi yang mencapai 620.000 warga etnis Rohingya.

Baca juga : Kisah Anak-anak dan Perempuan Rohingya yang Terdampar di Aceh

Kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi, Olivia Headon mengatakan, diperlukan tindakan segera untuk menjamin keamanan para perempuan di tenda penampungan, di Bangladesh.

"Ada banyak orang di penampungan Cox's Bazar. Kami tahu bahwa ada tindak kriminal baru yang harus segera ditangani," katanya.

Pada 2015, pemerintah Thailand mengungkap jaringan perdagangan manusia terhadap etnis Rohingnya. Mereka ditahan di tengah hutan dengan tenda-tenda.

Sebelumnya, pemerintah Thailand menemukan 36 jenazah yang terkubur secara dangkal, di perbatasan Thailand-Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com