Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/12/2017, 09:02 WIB
|
EditorVeronika Yasinta


KAIRO, KOMPAS.com - Liga Arab memperingatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menjelang keputusannya mengenai pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel, karena dapat memicu kekerasan dan tidak sesuai dengan proses perdamaian Israel-Palestina.

Dilansir dari AFP, Senin (4/12/2017), Ketua Liga Arab, Ahmed Abul Gheit menyatakan, langkah Trump akan menganggu stabilitas Timur Tengah dan seluruh dunia.

"Sangat disayangkan beberapa orang bersikeras melakukan langkah ini tanpa memperhatikan bahaya yang ditimbulkannya terhadap stabilitas Timur Tengah dan seluruh dunia," katanya.

Abul Gheit mengatakan Liga Arab sangat dekat dengan isu tersebut. Dia juga berupaya berhubungan dengan pihak berwenang Palestina dan negara-negara Arab untuk mengkoordinasikan posisi Arab, jika Trump memberikan keputusan terhadap Yerusalem.

Baca juga : Apakah Trump Bakal Akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel?

Sebelumnya, menantu Trump sekaligus utusan perdamaian Timur Tengah Jared Kushner mengatakan kepada Forum Saban, pada Minggu (3/12/2017), Trump akan semakin dekat dengan keputusan pengakuan Yerusalem.

Trump harus memutuskan pada Senin (4/12/2017), terkait penundaan rencana memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem selama enam bulan ke depan.

Namun, diplomat dan pengamat memperkirakan Trump bakal mengumumkan dukungannya terhadap klaim Israel atas Yerusalem sebagai ibukota, pada Rabu (6/12/2017).

"Tidak ada yang membenarkan tindakan ini. Keputusan itu tidak akan menghasilkan ketenangan atau stabilitas, melainkan akan memicu fanatisme dan kekerasan," ucap Abul Gheit.

Baca juga : Suriah Hancurkan 2 Rudal yang Diluncurkan Israel

Menurutnya langkah tersebut hanya menguntungkan satu pihak, yaitu pemerintahan Israel yang anti-perdamaian.

Israel telah menduduki Yerusalem timur dan Tepi Barat pada 1967. Pencaplokan Yerusalem timur merupakan langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Orang-orang Palestina melihat sisi timur Yerusalem sebagai ibukota negara masa depan mereka.

Sementara, status Yerusalem harus dinegosiasikan antara kedua belah pihak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke