Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kabinet Baru Zimbabwe Masih "Rasa" Mugabe

Kompas.com - 01/12/2017, 19:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

HARARE, KOMPAS.com - Baru sepekan dilantik menjadi Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa sudah membuat barisan oposisi mengkritiknya.

Hal itu tak lepas dari susunan kabinet yang disampaikan Mnangagwa Kamis (30/11/2017).

Dalam daftar kabinet tersebut, terdapat nama-nama yang dianggap sebagai bagian dari rezim Robert Mugabe.

Antara lain Chris Mutsvangwa, ketua asosiasi veteran perang, didapuk menjadi Menteri Informasi.

Mutsvangwa merupakan sosok yang dulunya sekutu Mugabe sebelum berbalik melawannya.

Kemudian mantan komandan angkatan udara, Perence Shiri, dilantik sebagai Menteri Urusan Agrikultur dan Pertanahan.

Baca juga : Emmerson Mnangagwa Resmi Menjabat Presiden Zimbabwe

Shiri adalah tentara yang dituduh terlibat dalam Peristiwa Gukurahundi 3 Januari 1983 sampai 22 Desember 1987.

Dalam insiden tersebut, 30.000 warga Matabeleland dibunuh oleh Brigade Kelima Zimbabwe pimpinan Shiri.

Selain itu, yang membuat oposisi kecewa adalah Shiri merupakan sepupu Mugabe.

Kemudian Mayjen Sibusiso Moyo menerima amanat sebagai Menteri Luar Negeri.

Moyo adalah jenderal yang muncul di televisi, dan mengumumkan militer tengah melakukan kudeta untuk menggulingkan Mugabe 14 November lalu.

Pengumuman ini membuat mantan menteri keuangan periode 2009-2013, Tendai Biti, mengatakan rakyat Zimbabwe telah salah menaruh harapan kepada Mnangagwa.

"Hingga saat ini, kami masih dibutakan harapan dan kegembiraan bahwa negara ini bakal bergerak maju. Betapa salahnya kami selama ini," keluh Biti dikutip dari BBC Jumat (1/12/2017).

Adapun pemilik harian Mail and Guardian, Trevor Ncube, menyatakan masa bulan madu bagi rakyat Zimbabwe telah usai.

"Para penyebab krisis ini mendapat tempat. Mendung kelam kembali menggelayuti Zimbabwe," kecam Ncube.

Ncube melanjutkan, saat ini fokus Mnangagwa hanyalah memberikan tempat bagi orang-orang yang dianggap berjasa membawanya ke atas tampuk kekuasaan Zimbabwe.

Baca juga : Presiden Zimbabwe Keluarkan Ultimatum Tiga Bulan untuk Tarik Aset dari Luar Negeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com