"Mudah-mudahan pemerintah Myanmar mendengarkan beliau," kata seorang pengungsi bernama Mujibur Rahman.
Harapan yang sama juga disuarakan imam Rohingya di Kutupalong, Hassan Arraf.
"Beliau adalah pemimpin agama lain. Namun, saya percaya beliau adalah orang yang bijaksana. Cara Myanmar memperlakukan kami, semua agama tidak mengizinkan ini," keluh Hassan.
Sejak operasi militer 25 Agustus, sekitar 620.000 rakyat Rohingya menyeberang ke Bangladesh.
Mereka mengungsi di Distrik Cox's Bazaar. Kutupalong merupakan kamp pengungsi terbesar di sana.
Namun, Fransiskus tidak akan mengunjungi dua tempat tersebut. Melainkan bakal menerima perwakilan pengungsi pada pertemuan di Dhaka Jumat (1/12/2017).
Baca juga : Rohingya Kecewa Paus Fransiskus Tak Sebut Mereka
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.